Jumat 03 Jan 2020 04:34 WIB

Suplai Air Bersih Tangerang Terkendala Air Baku yang Keruh

Kekeruhan yang ada di Sungai Cisadane sejauh ini begitu tinggi sehingga pengolahan su

Sungai Cisadane di Sangego, Kota Tangerang. Tingkat kekeruhan yang ada di Sungai Cisadane sejauh ini begitu tinggi sehingga membuat pengolahan air bersih menjadi sulit.
Foto: Antara/Fauzan
Sungai Cisadane di Sangego, Kota Tangerang. Tingkat kekeruhan yang ada di Sungai Cisadane sejauh ini begitu tinggi sehingga membuat pengolahan air bersih menjadi sulit.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Aetra Air Tangerang menginformasikan turunnya suplai air bersih kepada pelanggan sebagai akibat air baku di Sungai Cisadanemengalami kekeruhan. Tingkat kekeruhan yang ada di Sungai Cisadane sejauh ini begitu tinggi sehingga membuat pengolahan menjadi sulit.

Ira Indirayuni selaku Corporate Cummunication Manager PT Aetra Tangerang menjelaskan, sampai saat ini kapasitas pengoperasian water treatment plant (WTP) hanya mencapai 50 persen. Sebagai upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan rekayasa penambahan dosis bahan kimia.

Baca Juga

Kemudian juga dilakukaninjeksibahan kimia lebih awal pada proses pengolahan air. Hal ini dilakukan agar zat pencemar yang ada dapat dihilangkan secara optimal.

"Sekarang petugas sedang berupaya melakukan pengolahan agar distribusi air bersih kepada pelanggan dapat maksimal. Sebab kondisi air baku memang yang begitu keruh," ujarnya di Tangerang, Kamis (2/12).

Perlu diketahui, hujan yang terjadi pada Rabu malam hingga Kamis dini hari menyebabkan ketinggian air di Sungai Cisadanemengalami peningkatan. Kemudian, beberapa lokasi di bantaran sungai juga terkena imbas luapan sehingga berpengaruh terhadap pasokan air baku.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement