Jumat 03 Jan 2020 06:15 WIB

Apa yang Harus Diucapkan Muslim Saat Tertimpa Musibah?

Saat tertimpa musibah seorang Muslim harus mengucapkan kalimat thayyibah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Saat tertimpa musibah seorang Muslim harus mengucapkan kalimat thayyibah.
Saat tertimpa musibah seorang Muslim harus mengucapkan kalimat thayyibah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA— Banjir yang melanda ibu kota Jakarta dan sekitarnya merupakan sebuah musibah dan bukan sebuah azab. 

"Ini musibah, bukan azab, kalau azab itu khusus orang kafir dan jahat tapi kalau musibah itu mengenai semua, tidak membedakan," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siroj, dalam konferensi Pers di kantor PBNU pada Kamis (2/1).   

Baca Juga

Lalu apa yang harus dilakukan seorang Muslim ketika mendapati dirinya atau orang-orang terdekatnya tertimpa musibah seperti bencana banjir yang mengakibatkan belasan orang meninggal dan membuat rumah dan bangunan mengalami kerusakan.

Hendaknya ketika seorang Muslim tertimpa musibah untuk bersegera mengingat Allah SWT. Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya memberikan petunjuk bagi umatnya untuk segera melafazkan sebuah kalimat ketika tertimpa musibah.   

"Tidaklah seorang Muslim yang tertimpa musibah kemudian bersegera kepada apa yang di perintahkan Allah berupa ucapan : 

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ عِنْدَكَ احْتَسَبْتُ مُصِيبَتِي فَأْجُرْنِي فِيهَا وَعَوِّضْنِي مِنْهَا إِلَّا آجَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهَا وَعَاضَهُ خَيْرًا مِنْهَا

 “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Allahumma ‘indaka ihtasabtu mushibati, fa’jurni fiha wa ‘awwidhni minha. (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepadaNya. Ya Allah, di sisi-Mu aku rela dengan musibah yang menimpaku, maka berilah aku pahala dan gantilah dengan yang lebih baik.)" 

Inilah kalimat dalam kutipan keterangan hadis Nabi SAW yang dapat ditemukan di yang diriwayatkan Ibnu Majah di mana jalur hadisnya dari Abdullah bin Muhammad hingga Abdullah bin Abdul Asad. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement