REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penumpang pesawat domestik selama kurun waktu Januari-November 2019 tercatat sebesar 69,7 juta orang. Total penumpang selama 11 bulan itu mengalami penurunan 19,4 persen dibanding periode yang sama pada 2018 sebesar 86,2 juta orang.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan penumpang tidak terlepas dari faktor harga tiket pesawat rute domestik yang masih dirasakan tinggi oleh masyarakat meskipun telah ada penurunan. Sebagaimana diketahui, harga tiket pesawat bergerak liar sejak penghujung 2018.
"Ini masih mengalami penurunan yang cukup dalam. Harga tiket dibanding tahun lalu memang masih mahal," kata Suhariyanto dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (2/1).
Penumpang penerbangan domestik tercatat paling banyak terdapat di Bandara Soekarno-Hatta Banten dengan jumlah 17,4 juta orang atau 24,96 persen dari total penumpang domestik. Terbanyak kedua diikuti oleh penumpang di Bandara Juanda Surabaya sebanyak 5,7 juta orang atau 8,20 persen dari total penumpang.
Suhariyanto menjelaskan, situasi penerbangan domestik berbanding terbalik dengan penerbangan internasional. Penerbangan dari Indonesia ke luar negeri mengalami peningkatan.
Tercatat, selama Januari-November 2019 penumpang penerbangan internasional sebesar 17,1 juta orang atau naik 4,76 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 16,3 juta orang. "Agak berbeda situasinya dengan penerbangan domestik," kata Suhariyanto.
Sama halnya dengan penerbangan domestik, penumpang penerbangan internasional terbanyak ada di Bandara Soekarno-Hatta Banten dengan total tujuh juta orang. Selanjutnya, penumpang penerbangan internasional terbanyak kedua ada di Bandara Ngurah Rai Denpasar sebanyak 6,3 juta orang.