Jumat 03 Jan 2020 09:00 WIB

Semua Kelurahan di Surabaya akan Dipasang Radio Rig

Radio rig akan menyala 24 jam sebagai antisipasi terjadinya bencana.

Semua Kelurahan di Surabaya akan Dipasang Radio Rig. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Semua Kelurahan di Surabaya akan Dipasang Radio Rig. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Semua kelurahan, kecamatan, dan organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Surabaya, Jawa Timur, akan dipasang alat komunikasi rig yang akan menyala selama 24 jam sebagai antisipasi terjadinya bencana.

"Jadi, saya akan pasang alat komunikasi rig di kecamatan, kelurahan, kantor OPD. Seluruhnya tidak boleh mati 24 jam, harus terpantau terus," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai mengikuti doa bersama di Taman Surya, Surabaya, Kamis (2/1).

Baca Juga

Risma menjelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi bencana pada tahun ini. Oleh karena itu, Risma dan jajarannya mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengantisipasi, salah satunya memastikan alat komunikasi rig menyala 24 jam nonsetop.

Selain itu, setiap kelurahan dan kecamatan akan disambungkan dengan temaga surya yang menyalakan satu komputer, satu lampu, dan satu rig. Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar rig yang sudah terpasang tidak pernah mati dalam kondisi apa pun.

"Jadi, rig itu tidak boleh mati agar bisa terpantau 24 jam," ujarnya.

Seusai melangsungkan doa bersama, Risma mengumpulkan kembali semua kepala OPD, camat, dan lurah. Mereka mendapatkan pengarahan khusus darinya tentang antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Bahkan, saat itu Risma banyak memerintahkan berbagai peralatan menghadapi bencana dipindahkan ke kantor kecamatan atau kelurahan. "Semua itu kami lakukan agar lebih dekat dengan masyarakat dan lebih efektif sehingga kami semua bisa selamat tanpa ada kejadian apa pun," ujarnya.

Bahkan, nantinya  Risma akan memasang layar monitor di Balai RW yang dekat dengan laut dengan tujuan memantau kondisi di sekitar laut. "Nanti masyarakat kita ajari bagaimana membaca dan memonitor cuaca. Jadi, mereka ikut memantau. Kalau perlu, layar monitor yang di ruangan saya bisa diambil," katanya.

Risma mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan waspada, terutama para nelayan, warga yang berada di tepi sungai dan laut. Tidak hanya itu, pengendara motor pun diharapkan mengenakan kacamata.

"Makanya, ayo kita pandai-pandai membaca alam, untuk menyelamatkan diri kita dan keluarga kita. Semoga kami semua selamat tanpa ada kejadian apa pun," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement