REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepergian Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas, sangat dirasakan oleh banyak pihak. Termasuk Sekretaris Jenderal Majelis ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas.
Menurutnya, almarhum memiliki sikap toleran. Almarhum, merangkul semua kelompok masyarakat. Sehingga, sangat diterima hingga tokoh-tokoh yang ada di luar Muhammadiyah.
"Beliau sangat toleran. Ini dipengaruhi oleh bidang keilmuan beliau sendiri, karena beliau di tafsir. Dalam ilmu tafsir itu kan banyak sekali perbedaan dan pendapat," kata Anwar yang juga Ketua PP Muhammadiyah itu saat melayat di tempat persemayaman, PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (3/01).
Selama mengenal Yunahar, menurutnya almarhum sellau berusaha untuk merajut kebersamaan. Di mata Almarhum, perbedaan sudah menjadi hal yang biasa dan almarhum juga dapat melihat perbedaan dari perspektif lain.
Dengan begitu, menurutnya andil Yunahar dalam menciptakan kesatuan dan persatuan sangat besar. "Yang menarik bagi saya, kalau beliau melihat perbedaan, dia bisa melihat dari perspektif lain. Ketika orang sudah merasakan ada jalan buntu, beliau ada celah untuk bisa dimanfaatkan dan dipergunakan," ujarnya.
Setelah disemayamkan di PP Muhammadiyah Yogyakarta, almarhum juga disemayamkan di Majid Gedhe Kauman, Yogyakarta. Almarhum rencananya dimakamkan di Pemakaman Karangkajen, Yogyakarta.