Jumat 03 Jan 2020 11:25 WIB

Khofifah: Dedikasi Yunahar Terhadap Dakwah Sangat Tinggi

Meski dalam kondisi kurang sehat beliau masih aktif berdakwah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ungkapan bela sungkawa dan duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya Ketua PP Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas, di RSUP Dr Sarjito, Yogyakarta  pada Kamis (2/1) malam. Menurut Khofifah, Yunahar memiliki peran dan dedikasi tinggi terhadap dakwah Islam.

"Prof Yunahar Ilyas adalah sosok ulama besar yang sangat tinggi dedikasinya terhadap dakwah Islam. Bahkan, meski dalam kondisi kurang sehat juga masih aktif berdakwah," ujar Khofifah melalui siaran tertulisnya di sela melaksanakan ibadah umroh, Jumat (3/1).

Maka dari itu, Khofifah sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas segala karya-karya dan kajian yang disampaikan beliau semasa hidupnya. Khofifah juga mengatakan, kabar duka ini merupakan duka seluruh bangsa Indonesia, termasuk bagi masyarakat di Jatim.

"Kami juga mendoakan semoga segenap keluarga yang ditinggalkan bisa sabar, serta selalu diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk terus meneruskan cita-cita luhur almarhum. Tentunya kami juga berharap seluruh keluarga juga selalu dikaruniai kesehatan," ujar Khofifah.

Prof Yunahar Ilyas yang juga menjabat wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020 ini meninggal di RSUP Dr Sarjito, Yogyakarta  pada Kamis (2/1) malam. Jenazah rencananya dimakamkan di pemakaman Muslim Karangkajen, Yogyakarta siang ini usai shalat jumat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement