Jumat 03 Jan 2020 12:18 WIB

Layanan MRT tak Terganggu Banjir Jakarta

Layanan MRT berfungsi normal sesuai standar yang berlaku.

Red: Nur Aini
Rangkaian kereta MRT melintas di bawah Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) koridor 13 di Jakarta, Selasa (31/12/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Rangkaian kereta MRT melintas di bawah Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) koridor 13 di Jakarta, Selasa (31/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta mengungkapkan semua kondisi MRT saat ini dalam keadaan normal dan tidak terganggu banjir yang melanda sejumlah wilayah Jabodetabek.

"Normal semuanya, tidak ada fungsi yang rusak atau terganggu," ujar Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin di Jakarta, Jumat (3/1).

Baca Juga

Dia mengatakan semua fungsi MRT Jakarta tetap berjalan normal sesuai standar operasional atau SOP yang berlaku.

"Sama sekali tidak jalur atau stasiun MRT Jakarta yang terendam. Antisipasinya sudah cukup baik," kata Muhammad Kamaludin.

Pantauan di Stasiun MRT Lebak Bulus dan ASEAN, moda transportasi massal tersebut tetap beroperasi seperti biasa. Masyarakat yang menggunakan MRT di kedua stasiun tersebut cukup ramai.

Sebelumnya hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, menyebabkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Hujan yang mengguyur Jakarta dan wilayah sekitarnya juga meluas hingga menggenangi sejumlah rute jalan tol dan sarana prasana transportasi publik lainnya seperti Stasiun Kereta Api Tanah Abang.

Namun, banjir di beberapa wilayah pada Jumat (3/1) telah surut seperti di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, sejak Jumat pagi sehingga aktivitas warga dan lalu lintas kembali normal.

Selain itu, sejumlah ruas jalan di Jakarta Selatan yang sempat tergenang air, sudah bisa dilalui seperti biasa dan tidak ada pengalihan maupun penutupan ruas jalan setelah banjir surut. Begitu pula dengan banjir yang melanda kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, mulai surut dan membuat warga yang sebelumnya terisolasi akibat genangan hingga mencapai ketinggian 40 centimeter (cm) kini mulai beraktivitas normal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement