REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Wakil Ketua Umum MUI Pusat dan salah satu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas. Prof Yunahar tutup usia pada Kamis (2/1) malam di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta.
"Saya ingin menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya Prof Dr Yunahar Ilyas, wakil ketua majelis ulama indonesia, semoga beliau diterima amal ibadahnya, dimaafkan segala kesalahannya, diberikan tempat yang baik di sisi Allah SWT," ujar Kiai Ma'ruf saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/1).
Kiai Ma'ruf yang juga Ketua MUI nonaktif itu mengenang Prof Yunahar semasa bersama-sama aktif di MUI Pusat sebagai sosok yang baik. Prof Yunahar yang ia kenal, adalah orang yang memiliki visi yang positif, konstruktif dalam membangun kemasalahatan.
Menurut Kiai Ma'ruf, ia juga kerap berdiskusi dengan Prof Yunahar dalam membangun umat, bangsa dan negara. "Kita banyak kesamaan pandangan terutama bagaimana dalam membina umat, bagaimana mengawal bangsa dan negara supaya tetap utuh bagaimana menyatukan umat dan memberdayakan umat, itu kita barenglah, punya kesamaan pandangan," ujar Kiai Ma'ruf.
Kiai Ma'ruf pun bercerita terakhir pertemuannya dengan Prof Yunahar terjadi pada awal November 2019 saat ia menjenguk nya di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Yogyakarta. "Beliau (saat itu) hanya menceritakan bahwa beliau akan menjalani operasi dan beliau masih semangat waktu itu, saya nggak duga bahwa ternyata telah berlanjut dan ternyata tidak dipanjangkan umurnya," ujar Kiai Ma'ruf.
Almarhum Prof Yunahar tutup usia pada Kamis (2/1) malam sekitar pukul 23.47 WIB setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Sebelumnya dia sakit dan menjalani cuci darah. Selain pengurus pusat Muhammadiyah dan MUI, beliau juga merupakan guru besar Universitas Muhammadiyah di Yogyakarta.