REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatra Barat, Shofwan Karim mengatakan ia melihat sosok Almarhum Yunahar Ilyas semasa hidup telah menjaga eksistensi ulama asal Minangkabau atau Sumatra Barat di kancah dakwah internasional. Shofwan menyebut setelah generasi Buya Hamka, Haji Agus Salim dan ulama-ulama besar asal Sumbar lainnya, sangat sedikit ulama Sumbar yang terkenal di pentas internasional.
"Saya tak bermaksud membeda-bedakan. Tapi memang saya melihat beliau (Yunahar) sedikitnya ulama besar dari Minangakabu yang dikenal dunia," kata Shofwan kepada Republika, Jumat (3/1).
Satu kepiawaian Yunahar dalam dunia keilmuan menurut Shofwan ialah, cerdas dalam menerjemahkan ilmu Alquran dan hadis agar mudah diterima ole masyarakat. Selain itu, ilmu-ilmu yang disampaikan Yunahar selama ini menurut Shofwan selalu sinkron dengan tantangan zaman saat ini.
Kemudian, almarhum Yunahar menurut Shofwan juga nyaris tidak pernah menjadi kontroversi. Walaupun selama hidup dan berkarir di kampus, di Muhammadiyah dan MUI, Yunahar adalah tokoh yang tegas dan teguh dalam memegang prinsip.
"(Yunahar) disegani ulama manapun meskipun berbeda pandangan," ucap Shofwan.
Shofwan mendoakan agar Yunahar khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, serta ketabahan.