Jumat 03 Jan 2020 15:52 WIB

Bupati Pekalongan Minta Masyarakat Waspada Bencana

Dia minta penjaga bendungan lebih memperhatikan kondisi debit air.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi (tengah)
Foto: Humas Pemkab Pekalongan
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Masyarakat Kabupaten Pekalongan diminta meningkat kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana. "Pada puncak musim penghujan ini, kami minta masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan," jelas Bupati Pekalongan Asip Kholbihi Jumat (3/1).

Sebelumnya, Asip dengan didampingi beberapa pejabat terkait, melakukan pengecekan langsung berbagai sarana antisipasi bencana yang ada. Pengecekan dilakukan dengan meninjau langsung kondisi Bendung Gembiro, Rumah Pompa Sengkarang di Desa Pecakaran Kecamatan Wonokerto, dan tanggul penahan rob.

Baca Juga

Saat berada di Bendung Gembiro, Bupati Asip minta penjaga bendungan lebih memperhatikan kondisi debit air. Hal ini mengingat bendungan tersebut menjadi kontrol poin laju dan debit air ke daerah bawah.

Sedangkan saat berada di Rumah Pompa Sengkarang, Asip melihat langsung kerja polder mesin pompa. Dia menilai, kerja mesin pompa ini harus benar-benar diperhatikan, agar tidak mengalami kerusakan saat dibutuhkan. "Keberadaan mesin pompa ini, terbukti mampu mengatasi rob dan banjir yang terjadi Desember 2019 lalu," katanya.

Saat meninjau kondisi tanggul, Asip menyebutkan, adanya bangunan tanggul tersebut terbukti telah mengurangi dampak rob yang terjadi di kawasan pantura Kabupaten Pekalongan. "Tanggul dibangun dengan anggaran yang cukup besar. Ada dana APBN, dan juga dana sindikasi dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Alhamdulillah, keberadaan tanggul telah mengurangi dampak rob," katanya.

Kepala Korlap Paket II Rumah Pompa Sengkarang, Agus, menyebutkan di rumah pompa tersebut ada tiga unit mesin pompa penyedot air. Setiap mesin pompa, mampu menguras air hingga dua kubik per detik. "Dengan tiga mesin pompa yang ada, maka bila beroperasi seluruhnya bisa menguras air hingga enam kubik per detik," jelasnya.

Dia menyatakan, pada musim penghujan di awal tahun baru ini, pihaknya sudah mengoperasikan ketiga mesin pompa untuk mencegah terjadinya rob dan banjir. "Alhamdulillah, keberadaan mesin pompa mampu mengurangi debit air hujan yang masuk ke permukiman. Air tersebut kita alirkan ke long storage yang ada di tanggul," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menghimbau seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan untuk menjaga kebersihan. "Jangan membuang sampah sembarangan, karena bisa mengganggu operasional pompa," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement