Jumat 03 Jan 2020 16:42 WIB

Pertamina Operasikan Blok Rokan Kuartal III Tahun Ini

Langkah percepatan ini perlu dilakukan untuk menjaga produksi Blok Rokan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pertamina operasikan Blok Rokan Kuartal III tahun ini. Foto fasilitas minyak PT Chevron Pacific Indonesia di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, (ilustrasi).
Foto: Antara/FB Anggoro
Pertamina operasikan Blok Rokan Kuartal III tahun ini. Foto fasilitas minyak PT Chevron Pacific Indonesia di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) akan mulai melakukan pengeboran di Blok Rokan pada Kuartal III Tahun ini. Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu, menjelaskan langkah percepatan ini perlu dilakukan untuk menjaga produksi Blok Rokan.

"Penting sekali, pentingnya kenapa, karena ini kan untuk meyakinkan  2020 kita betul bisa melakukan pengeboran, nah untuk melakukan pengeboran hrs ad beberapa term yang harus disepakti kedua belah pihak, artinya menjaga investasi selama masa transisi terjaga," ujar Dharmawan, Ahad (5/1).

Baca Juga

Dharmawan menjelaskan secara alamiah, cadangan dalam reservoar akan tetap mengalami penurunan. Untuk bisa menangkis hal tersebut, kata Dharmawan perusahaan perlu melakukan pengeboran. Rencananya, untuk awalnya perusahaan akan mengebor 20 sumur.

"Ya ini langkah langkah yang perlu dilakukan selain perlu melakukan perawatan sumur, menjaga kompresi dan menjaga stabilan produksi," ujar Dharmawan.

Untuk menuju jadwal pengeboran pada kuartal tiga tersebut, Dharmawan menjelaskan pada semester pertama tahun ini, perusahaan perlu melakukan persiapan pengadaan. Ia menjelaskan pengadaan tersebut antara lain adalah long lead item seperti kesiapan rig dan wheel head (kepala sumur untuk bisa dibor) perlu dipersiapkan.

"Semester satu kita fokus melakukan penyediaan barang untuk pengeboran, memastikan rig kita siap dan juga menyiapkan crew," ujar Dharmawan.

Dengan rencana pengeboran ini, dia mengatakan tidak menutup kemungkinan bakal ada revisi Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) perusahaan. Perubahan-perubahan ini akan dibicarakan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), termasuk target produksi dan investasi.

"Kita akan berdialog terus dengan SKK Migas apakah itu termasuk eksisting WP&B atau akan ada revisi WP&B.  tapi SKK Migas sangat suportif dan kondusif dalam memastikan semua inisiatif yang menjaga produksi pasti akan didukung," ujarnya.

Dalam WP&B 2020 SKK Migas, produksi minyak Blok Rokan ditarget 161 ribu barel per hari (BPH). Pada 2018, blok ini masih bisa produksi 210 ribu bph atau kedua terbesar setelah Blok Cepu, lebih dari seperempat dari total produksi minyak nasional saat ini.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, Pertamina berencana akan melakukan kegiatan pengeboran sumur di Blok Rokan sebanyak 20 sumur di tahun 2020 dari target yang dicanangkan sebanyak 72 sumur. Meski begitu, Arifin tidak memerinci nilai investasi yang akan digelontorkan oleh perusahaan migas pelat merah tersebut di Blok Rokan.

"Dari 72 target, paling tidak 20 itu bisa terlaksana di tahun depan. Bisa lebih cepat lah," kata Arifin saat ditemui di Gedung BPH Migas, Senin (23/12).

Lebih lanjut, Arifin pun sudah meminta Pertamina untuk lebih pro aktif kembali guna memuluskan proses transisi di Blok Rokan berjalan lancar. Adapun, Chevron selaku pengelola saat ini juga dihimbau agar tidak menutup diri ketika Pertamina masuk sebelum kontrak Chevron berakhir pada 2021.

Maka dari itu, dirinya pun berharap agar diskusi antara Pertamina dengan Chevron terkait transisi di Blok Rokan dapat segera rampung dalam waktu dekat ini. "Kita sudah minta Pertamina pro aktif dan Chevron membuka pintu. Tiap minggu Chevron juga sudah lapor. Memang ada hal-hal yang terkait dengan regulasi maupun hak-hak kontraktual," ujar Arifin.

Sejak ditemukan pertama kali pada 1941 sampai saat ini, Blok Rokan telah menghasilkan kurang lebih 4,5 miliar barel minyak. Diperkirakan saat ini Blok Rokan masih menyimpan 500 juta hingga 1,5 miliar barel minyak. Adapun pada tahun 2020, SKK Migas mematok target produksi di Blok Rokan hanya sebesar 161 ribu bopd atau turun dibanding target tahun ini yang sebesar 190 ribu bopd. Pasalnya, tidak ada aktifitas apapun yang bakal dilaksanakan Chevron di Blok Rokan pada tahun depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement