Jumat 03 Jan 2020 17:22 WIB

Banjir yang Merendam Teluk Gong Belum Surut

Dari sebelumnya ketinggian dua meter, sekarang air banjir masih setinggi 90 cm.

Banjir di Jakarta. Banjir Jakarta di Teluk Gong, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, hingga Jumat (3/1) petang, belum surut.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Banjir di Jakarta. Banjir Jakarta di Teluk Gong, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, hingga Jumat (3/1) petang, belum surut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir Jakarta pada awal 2020 ikut merendam permukiman masyarakat di Teluk Gong, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Hingga Jumat (3/1) petang, banjir belum surut.

"Ketinggian air lebih dari dua meter, dimana pemukiman terparah di Teluk Gong, Kampung Gusti hingga Taman Permata Indah," kata Kasi Pemerintah Kelurahan Pejagalan, Saiful Hidayat di Teluk Gong, Jumat.

Baca Juga

Hingga Jumat siang, air sudah mulai surut hingga setinggi pinggang orang dewasa. Dari 18 RW di Kelurahan Pejagalan, sebanyak 10 RW yang masyarakatnya terdampak banjir.

"Total jumlah pengungsi di Kelurahan Pejagalan sebanyak 406 jiwa," kata Saiful.

Para pengungsi itu tersebar diantaranya di Masjid Baitul Mutaqin 100 jiwa, Mushola Nurul Amal 50 jiwa dan Pesantren Mujahirin 65 jiwa. Belum ada korban jiwa akibat banjir di Pejagalan, namun satu orang warga dievakuasi ke Puskesmas karena jatuh dari rumahnya.

Lokasi pengungsian di Teluk Gong berada di dalam pemukiman masyarakat yang sedang banjir, akseshanya bisa menggunakan perahu karet. Masyarakat menggunakan bangunan bertingkat untuk bertahan dan menunggu air surut.

Saiful mengungkapkan di Kelurahan Pejagalan, lokasi dataran tinggi tidak ada lagi untuk lokasi pengungsian. Satu-satunya lokasi yang tersedia yakni tanggul Banjir Kanal di Jalan Teluk Utara, yang digunakan warga memarkir kendaraan mereka.

Salah seorang warga RT 1/RW 12, Yayang mengatakan air masuk ke pemukiman di Teluk Gong, Rabu (1/1) sekitar pukul 04.00 WIB pagi hari. "Tidak ada persiapan, tiba-tiba dibangunkan RT kalau sudah banjir," katanya.

Yayang menuturkan dari tiga mobil miliknya, satu mobil tidak bisa diselamatkan sudah terendam air. Dia berharap agar pompa air di dalam Teluk Gong dapat kembali difungsikan untuk menyedot air.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement