REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan, kawasan Suryakendana (Surken) akan dipermak sebagai kawasan pusat kuliner legendaris. Bima menjelaskan, wisatawan yang datang ke Kota Bogor dapat mencicipi berbagai makanan khas Bogor di kawasan tersebut.
“Kita sudah berdialog dengan warga setempat. Kita harapkan di sini tempat utama kuliner di Kota Bogor,” ujar Bima.
Bima menjelaskan pusat kuliner legendaris di Jalan Bata akan diisi kurang lebih 40 stan pedagang makanan. Bima menyebut tidak ada transaksi yang menggunakan uang tunai di pusat kuliner tersebut.
Bima menerangkan seluruh transaksi jual beli akan menggunakan sistem non tunai. “Yang membedakan dengan kuliner biasanya, gak ada cash di sini, semuanya cashless, sampah diatur, sanitasi diatur,” kata Bima.
Kawasan pusat kuliner tersebut, lanjut Bima, tak hanya akan dijumpai di Suryakencana. Nantinya, Bima menyatakan, setiap kecamatan di Kota Bogor juga akan memiliki pusat kuliner serupa.
“Prototype nya seperti ini, nanti seluruh Kota Bogor konsepnya seperti ini. Kami percayakan pengelolaanya pada PD Pasar. Selain Jalan Bata, ada juga tujuh koridor yang diperuntukkan untuk pedagang makanan Surken,” kata Bima.
Pemerintah Kota Bogor, kata Bima, memang akan menjadikan kawasan Suryakencana sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Bogor. Sejak dua tahun terakhir, Pemkot Bogor gencar memperbanyak kawasan pendestrian seperti halnya Jalan Braga Kota Bandung.
Bima menyatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pengaman dan penjagaan. Sehingga, tidak ada lagi PKL yang berjualan di kawasan pedestrian.
“Perlu kolaborasi dari semua dinas di situ. Ada ekskalasi di situ. Nanti Satpol PP akan nambah 50 orang, kita tambah kekuatan patroli supaya kawasan pendestrian ini bisa lebih steril dari pedagang,” ucap Bima.