Jumat 03 Jan 2020 19:12 WIB

Kenangan Sang Anak Saat Yunahar Melawan Penyakit

Awalnya penyakit almarhum diketahui Lebaran 2019 lalu.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Anak ketiga almarhum Yunahar Ilyas, Muhammad Hasnan Nahar, mengingat jelas saat bagaimana ayahnya melawan penyakit. Saat diderita berbagai penyakit, almarhum tidak mengeluh sama sekali. 

"Yang paling terngiang itu awal-awal Desember. Beliau bilang ya enggak apa-apa saya diberi sakit, soalnya sudah 63 tahun diberi nikmat. Bagi saya entah itu firasat atau bentuk kepasrahan, tapi itu mengena bagi saya," usai prosesi pemakaman almarhum di Pemakaman Karangkajen, Yogyakarta, Jumat (3/01). 

Hasnan menceritakan, almarhum menerima penyakit yang dideritanya. Ia pun menceritakan, awalnya penyakit almarhum diketahui pada Lebaran 2019 lalu. 

"Jadi rencananya, lusa setelah Idul Fitri itu mau ke Bukittinggi sekalian check up.  Setelah check up, diagnosis fungsi ginjal menurun," kata Hasnan. 

Setelah didiagnosa mengalami penurunan fungsi ginjal, almarhum pun melakukan perawatan pemulihan ginjalnya dengan dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RS Sardjito. 

Bahkan, almarhum pun sudah direncakan untuk melakukan cangkok ginjal di RS Sardjito pada akhir Desember 2019. Namun, saat opname ketiga, almarhum juga didiagnosa mengalami gangguan pada paru-parunya. 

Sehingga, cangkok ginjal pun belum sempat dilakukan. Sebab, almarhum harus menjalani pemulihan untuk paru-paru sebelum menjalani cangkok ginjal. 

"Saat itu fokus pemulihan ginjalnya. Dalam perjalanannya, kena paru-parunya, collapse. Jadi yang kanan kempes, yang kiri ada beberapa lubang kecil. Kata dokter, tubuhnya harus fit (saat cangkok ginjal)" jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement