REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kepolisian Daerah Banten merilis data terbaru pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Lebak Banten, sejak Rabu kemarin hingga Jumat. Polda Banten menyatakan dua orang korban meninggal dunia ditemukan.
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi mengatakan, berdasarkan Rekapitulasi Data dari Bagian Operasi Polres Lebak yang dihimpun di Posko Bantuan yg bertempat di Polsek Cipanas, bahwa jumlah data korban jiwa sementara yang dinyatakan hilang diakibatkan bencana tersebut berjumlah 8 orang.
Dari data itu, 6 orang dilaporkan hilang akibat tertimbun longsor dan masih dalam pencarian, sedangkan 2 orang lainnya, dilaporkan hilang terseret air bah. Edy Sumardi mengatakan, untuk sementara korban yang sudah ditemukan sampai Jumat (3/01) berjumlah 2 orang. 1 orang sudah teridentifikasi berjenis kelamin laki laki dan 1 orang lainnya belum teridentifikasi berjenis kelamin perempuan.
Adapun satu korban yang sebelumnya ditemukan dan sudah teridentifikasi atas nama Udin, jenis kelamin laki-laki berumur 50 tahun. Ditemukan di aliran Sungai Kampung Kondang, Desa Cipanas, Kamis (2/1) sekitar pukul 14.00 WIB.
"Hingga hari ini sudah dua ditemukan korban meninggal dunia. Namun satu di antaranya belum dapat teridentifikasi, dan tim DVI Bid Dokkes Polda Banten terus mendalami serta mencocokaun temuan ciri ciri di tubuh korban dengan sidik jari," kata Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata.
Satu korban berjenis kelamin wanita, kata Edy, ditemukan sudah tidak bernyawa di aliran Sungai Ciberang-Lebak. Saat ditemukan terdapat luka di bagian dada dan wajah. "Diperkirakan usianya sekitar 50 tahun. Saat ini masih dilakukan identifikasi oleh tim DVI di Ruang Jenazah RSUD Ajidarmo Rangkasbitung," katanya.
Edy Sumardi menyampaikan, adapun data sementara beberapa kerusakan terdampak bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di 6 wilayah Kecamatan Kabupaten Lebak yakni Kecamatan Curug Bitung, Sajira, Cipanas, Lebakgedong, Maja dan Cimarga. Dari ke 6 wilayah tersebut, Curug Bitung dan Sajira mengalami kerusakan yang terparah.
Di wilayah Kecamatan Curug Bitung sebanyak 336 unit rumah rusak berat, 17 rusak ringan dan masjid/mushola 3 unit. Kecamatan Sajira 209 unit rumah rusak berat, 459 rusak ringan, dan merusak 4 jembatan serta 10 mushola.
Kecamatan Cipanas, 74 unit rumah rusak berat, 185 rusak ringan. 7 jembatan penyeberangan dan 3 mushola mengalami kerusakan.
Kecamatan Lebakgedong 16 unit rumah dan 2 jembatan rusak berat. Kecamatan Maja 770 unit rumah dan 1 jembatan rusak berat. Sementara Kecamatan Cimarga 4 jembatan mengalami kerusakan cukup parah.
Dari hasil data sementara itu, kata dia, ditotalkan kerusakan untuk 6 kecamatan tersebut rumah rusak berat sebanyak 635 unit, rumah rusak ringan 1.431, jembatan rusak 18 unit, masjid dan mushola 16 unit, sepeda motor 55 unit, mobil 9 unit mengalami kerusakan.
Adapun lokasi pengungsian ada di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Lebak Gedong posko pengungsian di Gedung Serba Guna Desa Banjar Irigasi sebanyak 100 KK, di kecamatan Sajira, posko di tiga lokasi yaitu di Gedung PGRI 171 KK, posko Kampung Nangela Desa Calung Bungur 75 KK, Poski di Desa Bungur Mekar 50 KK.
Selanjutnya di Kecamatan Cipanas berada di kantor Kecamatan Cipanas, Kecamatan Curug Bitung berada di desa Mayak dan posko di Kecamatan Cimarga berada di Kampung Kadu Luhur sebanyak 31 kk.
"Alhamdulillah kondisi warga di pengungsian saat ini sudah ditangani oleh pemerintah setempat, kesehatan juga terlayani, makan untuk para pengungsi melalui Mobil Dapur Umum Sat Brimob Polda Banten, juga sudah diberikan, dan makanan lain juga disalurkan," kata Edy.