REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Tim evakuasi dari berbagai instansi pemerintah daerah, TNI, Polri, Basarnas, relawan dan masyarakat kesulitan untuk menembus Kampung Muara Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak yang terisolir dan berlumpur akibat diterjang banjir bandang dan longsor. Akses jalan menuju lokasi bencana masih belum bisa dilalui oleh kendaraan bermotor.
"Kita berharap tim evakuasi dapat menyelamatkan warga di lokasi itu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Jumat (3/1).
Selama ini, Kampung Muara Kecamatan Lebak Gedong terisolir akibat jembatan yang menghubungkan Kecamatan Cipanas-Sobang-Cibeber putus. Selain itu juga medan menuju Kampung Muara sulit ditembus karena banyak lumpur dengan ketinggian satu meter.
Saat ini, ruas jalan menuju Kampung Muara tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat. Mereka jika harus mengunjungi Kampung Muara terpaksa melintasi Kecamatan Muncang dengan jarak tempuh berjauhan.
Lokasi Kampung Muara hingga kini belum bisa dilakukan evakuasi karena kondisi medannya sangat rawan longsoran juga penuh lumpur, terlebih curah hujan masih terjadi. Mereka petugas evakuasi itu menunggu cuaca kembali normal untuk menembus perbukitan Kampung Muara.
"Kami khawatir daerah itu longsor dan berlumpur, jika petugas memaksakan ke Kampung Muara," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir mengatakan bahwa warga Kampung Muara Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak tertimpa tanah longsor dan kini belum bisa dilakukan evakuasi. Warga yang terkena longsor itu lima korban satu keluarga yang terdiri dari ayah dan empat anak.
Sebab, di Kampung Muara sulit ditembus karena banyak lumpur sehingga petugas evakausi membutuhkan waktu cukup lama. "Kami kesulitan untuk menembus Kampung Muara karena lumpurnya cukup tinggi," katanya.