Jumat 03 Jan 2020 23:31 WIB

Gubernur Sulsel: Kami Ingin Jadi Miniatur Toleransi

Sulsel merupakan salah satu kantong toleransi yang ditonjolkan.

Kerukunan antar Umat Beragama dan toleransi di Sulsel akan diperkuat. Foto ilustrasi kerukunan.
Foto: www.cathnewsindonesia.com
Kerukunan antar Umat Beragama dan toleransi di Sulsel akan diperkuat. Foto ilustrasi kerukunan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR— Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah, mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi isu intoleransi antarumat beragama.

Oleh karena itu, Prof Nurdin berharap Sulsel harus menjadi salah satu daerah miniatur toleransi umat beragama di Indonesia, apalagi hampir semua agama di Sulsel selalu hidup dengan penuh kedamaian dan ketenangan.

"Salah satu isu yang kita harus antisipasi yaitu isu intoleransi, makanya mimpi kita bersama Kementerian Agama kita ingin menjadikan Sulawesi Selatan ini menjadi salah satu miniatur toleransi umat beragama di Indonesia," kata Prof Nurdin saat memimpin upacara amal bakti yang ke-74 Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat (3/1).

Selain itu, penekanan Kemenag Republik Indonesia juga agar bagaimana di hari amal bakti ini Kemenag harus membangun ketenteraman bagi seluruh masyarakat di Indonesia, lebih khusus untuk Sulsel.

"Tapi penekanan Bapak Menteri pada Hari Bakti Kementerian Agama 74 ini tentu yang pertama adalah bagaimana Kementerian Agama hadir untuk membangun sebuah kedamaian, ketentraman bagi kita semua umat beragama yang berada ini untuk saling menghargai, saling mengasihi, saling menyayangi, saya kira itu kata kunci," jelas mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement