Sabtu 04 Jan 2020 09:10 WIB

Pendapatan Retribusi Wisata Gunung Kidul tak Capai Target

Realisasi pendapatan retribusi wisata di Kab Gunung Kidul meleset dari target.

River tubing di Goa Pindul. Meski wisatawan padat di libur Natal dan Tahun Baru, realisasi pendapatan retribusi wisata di Kab Gunung Kidul masih meleset dari target.
Foto: Republika/ Wihdan
River tubing di Goa Pindul. Meski wisatawan padat di libur Natal dan Tahun Baru, realisasi pendapatan retribusi wisata di Kab Gunung Kidul masih meleset dari target.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Realisasi pendapatan retribusi wisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meleset dari target. Pencapaiannya hanya Rp 25,08 miliar dari target Rp 27,9 miliar pada 2019.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Gunung Kidul Partono mengatakan, angka tersebut berasal dari kunjungan 3.267.497 wisatawan. Capaian pendapatan retribusi wisata itu mengalami kenaikan sebesar Rp 846,06 juta dibandingkan 2018.

Baca Juga

"Kami sudah berusaha maksimal untuk mencapai target tersebut. Bahkan saat libur Natal dan Tahun Baru 2020 kunjungan wisatawan sangat banyak, meski terjadi hujan deras," kata Partono di Gunung Kidul, Sabtu.

Partono mengatakan, realisasi kunjungan wisata selama libur Natal dan tahun baru tercatat 407.625 orang dengan pendapatan Rp 3,28 miliar. Angkanya hampir dua kali lipat dibanding 2018 sebanyak 218.957 orang dengan pendapatan Rp 1,66 miliar.

"Jumlah pengunjung tahun libur Natal dan tahun baru ini melampaui target Dinas Pariwisata Gunung Kidul yang sebelumnya diperkirakan hanya mendapatkan tambahan Rp 2 miliar," katanya.

Partono mengatakan, wisata pantai yang ada di sisi barat, di Kecamatan Panggang dan Saptosari, seperti di Pantai Ngobaran dan Pantai Gesing, mulai banyak dikunjungi wisatawan. Artinya, sepanjang 72 kilometer dari timur sampai barat sudah menjadi tujuan wisata.

"Lebih dari 80 persen pendapatan retribusi wisata dari objek wisata pantai. Hal yang menggembirakan lagi, wisata pantai di wilayah barat sudah banyak dikunjungi wisatawan," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono mengatakan, pada 2019 terjadi pergerakan kunjungan wisata dari objek yang padat ke objek wisata baru. Masyarakat yang semula hanya memadati Baron, Krakala, Kukup, Drini, Pulang Syawal dan sekitarnya, mulai melirik Pantai Watu Gupit, kawasan pantai Gesing, dan objek wisata non-pantai lainnya.

“Hal ini menujukan semakin banyak potensi wisata yang menarik wisatawan,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement