REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Masyarakat Kota Tangerang, Banten diimbau mewaspadai penyakit yang datang setelah banjir surut, yakni leptospirosis atau penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi menjelaskan saat banjir, kencing tikus bisa mengalir bersama air yang diinjak dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet, hingga makanan.
“Jika tidak segera diobati, perawatan di rumah sakit akan dibutuhkan. Oleh karena itu, mengetahui gejala dan cara pencegahan pun penting agar kita semua paham sehingga dapat terhindar dari penyakit tersebut,” ujar Liza, Sabtu (4/1).
Ia pun mengungkapkan, tanda dan gejala terkena leptospirosis ialah menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba. Selain itu, demam tinggi, nyeri otot, hilang napsu makan, mata merah, iritasi dan nyeri otot.
Sedangkan cara pencegahannya, masyarakat harus berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan air dan lingkungan. Kedua, menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus. Ketiga, mencuci tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah melakukan aktivitas.
“Ini hal penting dan sering masyarakat lalaikan, yaitu wajib memakai sepatu dan sarung tangan karet. Terlebih bagi mereka kelompok pekerja yang berisiko tinggi seperti petugas kebersihan,” ujarnya.
Usai banjir surut, masyarakat juga diimbau bersih-bersih dengan desinfektan di bagian-bagian rumah, terlebih titik yang diindikasikan bekas kencing tikus.