Sabtu 04 Jan 2020 12:07 WIB

Bantuan Korban Longsor di Kabupaten Bogor Dikirim Via Udara

Wilayah Sukajaya, Kabupaten Bogor terisolasi akibat akses darat terputus.

Bantuan Korban Longsor di Kabupaten Bogor Dikirim Via Udara (ilustrasi).
Foto: Dok Istimewa
Bantuan Korban Longsor di Kabupaten Bogor Dikirim Via Udara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKAJAYA -- Pemerintah Kabupaten Bogor mengandalkan Pangkalan Udara Atang Sendjaja (Ats) untuk memasok logistik lewat udara ke wilayah terdampak bencana di Sukajaya Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Wilayah Sukajaya terisolasi akibat akses darat terputus.

"Alhamdulillah ada bantuan helikopter dari Ats, yang penting bagaimana kita gerak cepat dalam mendistribusikan bantuan makanan pokok, obat-obatan dan alat kesehatan," ujar Bupati Bogor Ade Yasin, Sabtu (4/1).

Baca Juga

Dari laporan di lapangan, bantuan sudah sampai ke titik yang terisolasi. Bantuan logistik berupa makanan dan minuman ini dikirim sesuai kapasitas helikopter, yakni seberat 1,5 ton. Pengiriman logistik lewat udara ini akan terus dilakukan sampai akses yang tertutup longsor bisa diatasi dengan pengerahan alat-alat berat.

"Hari ini sedang dilakukan supaya akses terbuka dulu. Kalau sudah dibuka, darat bisa lewat, ya lewat darat. Lihat hari ini sampai sore saja alat berat masih jalan," kata Ade.

Penanganan bencana Kabupaten Bogor difokuskan di wilayah barat yang terdampak parah. Penanganan di wilayah timur Kabupaten Bogor juga dilakukan. Meski tidak mengakibatkan kerusakan parah, tapi radius wilayah terdampak di timur terbilang luas.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Sabtu pagi, sebanyak 11 warga tewas akibat bencana banjir dan longsor yang menerjang wilayah Kabupaten Bogor. Sedangkan, tiga orang dilaporkan hilang. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan menyebutkan BPBD Kabupaten Bogor menerima laporan kejadian bencana di 56 titik sejak Rabu (1/1).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement