REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Proyek pembangunan sebuah masjid di Perth, Australia akan mulai dikerjakan pada musim panas tahun ini. Anggota komite utama dari Perth Islamic Society mengungkapkan mereka hampir mencapai target pendanaan untuk masjid yang akan didirikan di 43-51 Jeanfield Road tersebut.
Perencanaan pembangunan masjid telah diberi lampu hijau oleh Dewan Perth dan Kinross pada Juni 2017. Organisasi ini telah membayar 225 ribu pound untuk lahan. Sementara pembangunan masjid diperkirakan menelan biaya sekitar 800 ribu-900 ribu poundsterling.
Komunitas Islam ini mengajukan tawaran pendanaan tidak lama setelah adanya persetujuan dalam upaya untuk pindah dari lokasi masjid saat ini yang bertempat di sebuah flat di Glasgow Road. Di sana, masjid telah berdiri sejak 1997. Komunitas Muslim ingin membangun masjid di tempat lain karena kurangnya ruang di masjid yang ada saat ini.
Skema jangka panjang dari proyek itu menunjukkan tempat ibadah dibangun dalam gaya tradisional lengkap dengan menara dan ruang komunitas untuk penggunaan publik di luar komunitas Muslim. Namun demikian, rencana pembangunan masjid tersebut telah memicu protes dari Liga Pertahanan Skotlandia/Scottish Defence League pada September 2017. Sekitar 50 aktivis sayap kanan Liga Pertahanan Skotlandia diadang oleh sekitar 1.000 orang.
Namun, izin pengajuan perencanaan masjid yang disetujui itu akan berakhir atau memiliki batas waktu hingga Mei mendatang. Karena itu, seorang anggota komite di Islamic Society, Arif Minhas, mengatakan pembangunan masjid akan dimulai tahun ini sebelum batas waktu.
Minhas mengatakan, rencana pembangunan masjid ini berjalan dengan baik. Sementara itu, penggalangan dana masih berjalan. Menurutnya, dana berasal dari donor amal dan penggalang dana dari luar negeri.
Ia tidak memiliki jumlah yang tepat soal kebutuhan dana. Namun, ia mengatakan biaya yang dibutuhkan sekitar satu juta pound.
"Orang-orang di komunitas berdiri menunggu untuk maju terus. Kami telah mendapatkan izin perencanaan dan surat perintah pembangunan dan kami berencana melanjutkan pembangunan musim panas mendatang. Kami berbicara kepada kontraktor saat ini untuk melihat apa yang terbaik," kata Minhas, dilansir di Daily Record, Sabtu (4/1).
Rencana untuk membangun masjid di Perth telah menuai protes. Kendati demikian, Minhas berharap tempat ibadah yang baru itu akan memiliki dampak positif.
Ia mengakui tidak bisa menghentikan orang-orang yang keberatan dengan proyek itu. Akan tetapi, menurutnya, rencana tersebut telah memuaskan dewan. Ia berharap pembangunan masjid tersebut sesuai dengan area tersebut dan juga lingkungan.
"Kami mencoba berkeliling dan melihat desain lain dan mencoba mendapatkan beberapa ide dan menggabungkannya. Kami berbicara dengan masjid di Aberdeen dan Glasgow," kata dia.
Minhas mengatakan merencanakan penggalangan dana lebih lanjut di tahun baru. Selain itu, mereka juga akan mengadakan pertemuan dan akan melihat waktu yang tepat.
Sementara itu, sejumlah keberatan juga diajukan terhadap rencana pembangunan masjid tersebut. Ada kekhawatiran akan meningkatnya arus lalu lintas dan parkir saat rencana itu pertama kali disetujui.
Namun begitu, tim perencanaan transportasi dewan pernah mengatakan saat itu mereka tidak mendukung adanya keberatan dan ketentuan yang dirinci dalam pengajuan cukup. Minhas mengatakan telah memilah ruang parkir dengan dewan. Ia juga telah menjelaskan bagamaina parkir nantinya.
"Mereka memutuskan kami telah memberi mereka cukup ruang. Akan ada kapasitas parkir untuk 20-22 mobil di lokasi masjid tersebut," ujarnya.