Sabtu 04 Jan 2020 13:39 WIB

Yunahar Ilyas di Mata Wakil Ketua Umum MUI

Yunahar Ilyas juga duduk sebagai wakil ketua umum MUI.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) - Prof Yunahar Ilyas
Foto: Republika/Yunahar Ilyas
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) - Prof Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) berduka atas meninggalnya Prof Buya Yunahar Ilyas yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum MUI Pusat pada Kamis (2/1) jam 23.47 WIB di RS Sardjito Yogyakarta. MUI dan seluruh bangsa Indonesia kehilangan seorang ulama besar, putra terbaik bangsa.

"Beliau adalah seorang yang istikamah di jalan dakwah dan pendidikan. Hidupnya selalu disibukkan dengan aktifitas dakwah, mengajar dan  menyampaikan pesan-pesan agama dengan penuh kedamaian dan kesejukan," kata Wakil Ketua Umum MUI, KH Zainut Tauhid Sa'adi.

Baca Juga

Di mata KH Zainut yang sama-sama menjabat sebagai Wakil Ketua Umum MUI, Buya Yunahar telah mewakafkah sepenuh hidupnya untuk memperjuangkan kemaslahatan umat dan bangsa. Almarhum juga adalah seorang ulama yang aktif di organisasi. Selain aktif di MUI beliau juga menjadi ketua di Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan masih banyak jabatan di organisasi lainnya.

"Buya Yunahar sebagai Wakil Ketua Umum MUI Pusat, seringkali beliau bergantian dengan saya melaksanakan tugas Ketua Umum MUI karena posisinya yang non aktif, beliau memiliki kepiawaian dalam memimpin sidang, sehingga permasalahan yang sulit dengan gampang beliau putuskan," ujarnya.

Bagi Wakil Menteri Agama ini, Buya Yunahar adalah teman diskusi yang sangat menyenangkan, pemikirannya luas, konstruktif, solutif dan konsisten. Beliau teguh dalam memegang prinsip yang diyakini benar dan tegas menolak setiap yang dinilai salah dengan tetap mengedepankan semangat musyawarah, ukhuwah dan mendahulukan kepentingan umat serta bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Di mata KH Zainut, Buya Yunahar adalah seorang mujahid yang tidak pernah mengenal lelah. Meski dalam kondisi sakit beliau masih aktif mengikuti kegiatan di MUI seperti rapat rutin setiap Selasa maupun kegiatan MUI lainnya. Meskipun beliau harus pulang dan pergi dari Yogyakarta ke Jakarta. Ini menjadi saksi atas kebesaran dan ketulusan hati beliau dalam mengemban amanah dan tanggung jawab sebagai ulama dan pemimpin umat.

"Buya Yun begitu saya memanggil beliau, telah menyempurnakan semua pengabdiannya untuk umat dan bangsa Indonesia dengan amal saleh dan keteladanan yang baik. Semoga Allah SWT meridhoi semua amal ibadahnya dan menjadikan akhir perjalanan hidupnya menjadi husnul khatimah dan memberikan pahala surga bersama para kekasih-Nya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement