Sabtu 04 Jan 2020 19:03 WIB

Mendata Hewan di Kebun Binatang Zoologi Tertua Dunia

Kebun binatang London mendata hewan koleksinya terutama yang langka.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
  Seekor Meerkat hewan mamalia dari anggota Luwak duduk di atas papan tulis di Kebun Binatang London. (AP/Kirsty Wigglesworth)
Seekor Meerkat hewan mamalia dari anggota Luwak duduk di atas papan tulis di Kebun Binatang London. (AP/Kirsty Wigglesworth)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Memasuki awal 2020, Kebun Binatang London, Inggris, melaksanakan salah satu kegiatan rutin penting tahunannya, yakni menginventarisasi hewan-hewan koleksinya, terutama mereka yang terkategori langka. Pendataan dilakukan dan hasilnya akan dimasukkan ke International Species Information System (ISIS). 

Kebun Binatang London didirikan Sir Stamford Raffles pada 1826. Tempat itu merupakan kebun binatang ilmiah zoologi tertua di dunia. 

Baca Juga

Salah satu penjaga Kebun Binatang London, Martin Franklin, terlibat dalam proses pendataan hewan-hewan tersebut. Dia bertanggung jawab untuk mendata reptil-reptil di sana. 

"Saya beruntung di (departemen) reptil karena kita cenderung memiliki hewan yang cukup besar dan berjalan-jalan di taman untuk menghitungnya. Kita menghitungnya setiap hari sehingga kita tahu apa yang kita punya. Tapi intinya adalah kita perlu memiliki foto sekali setahun untuk tujuan lisensi," kata dia, dikutip laman BBC pada Jumat (3/1). 

Dalam proses pendataan, para penjaga Kebun Binatang London memang berupaya memotret hewan-hewan koleksinya. Penguin, ular, burung hantu, singa, burung unta, dan lain-lain. 

Kebun Binatang London juga memiliki sepasang harimau Sumatra bernama Jae Jae dan Melati. Kucing pemangsa itu telah masuk kategori langka serta terancam punah. Upaya pengembangbiakan pun dilakukan di sana. 

Kebun Binatang London sempat merawat harimau Sumatra lain bernama Raika. Namun upaya pengembangbiakan terhadap Raika gagal dan ia akhirnya dipindahkan ke tempat khusus. 

Kebun Binatang London juga berusaha mengembangbiakkan hewan langka lainnya, yakni monyet colobus hitam-putih. Ia biasa disebut spesies primata dari "Old World". 

Proses pendataan yang cukup rumit harus diemban para petugas di departemen serangga. "Tim serangga kami memiliki pekerjaan nyata di tangan mereka. Mereka mungkin menipu sedikit terkadang dan menghitung seluruh koloni hanya sebagai satu binatang. Tapi secara umum semua dihitung," kata Franklin. 

Direktur Kebun Binatang London David Field mengungkapkan inventaris hewan-hewan memang perlu dilakukan dan dimasukan ke ISIS. "Kami mengumpulkan semua data ini jadi kami tahu kebun binatang apa memiliki binatang apa," ucapnya. 

"Semua pekerjaan yang kita lakukan di sini menghitung hewan adalah agar kita dapat memahami apa yang kita miliki dan membiakkan jantan dan betina yang paling penting secara genetik untuk membiakkan spesies yang terancam punah ini," kata Field. 

Tahun lalu, Kebun Binatang London menghitung hampir 18.500 hewan, termasuk 21 laba-laba jaring merah dan enam buaya Filipina. Totalnya terdapat 712 spesies. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement