REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, mengungkapkan, salah satu penyebab banjir yang sering terjadi merupakan akibat dari alih fungsi lahan dan hutan.
"Salah satu penyebab bencana yang terus setiap tahun ini karena apa?. Banjir itu diakibatkan oleh perubahan penggunaan lahan," kata Nurdin Abdullah di Makassar, Sabtu (4/1).
Ia mengatakan, hutan dan gunung hadir untuk menjaga keseimbangan alam. Namun, manusia merusak keseimbangan itu.
"Tuhan sudah menciptakan hutan, gunung itu untuk menjaga keseimbangan alam. Tetapi yang merusak itu kan kita (manusia) sendiri," ujarnya.
Alih fungsi lahan terjadi, menurut dia, lahan yang tadinya merupakan fungsi konservasi, berubah menjadi perumahan dan menjadi perkebunan. Demikian juga daerah tangkapan atau resapan air, dibuat jadi perumahan.
"Jangan heran kalau ada kubangan ditimbun dibikin perumahan, dan banjir. Karena memang itu tempatnya air ke sana," ujarnya.
Ia menilai, lahan yang ada di Sulsel dalam kondisi sangat kritis. Demikian juga dengan dengan cekdam (tanggul sejajar dengan arus air untuk mencegah pelebaran sungai) yang dibangun, telah diprediksi pendangkalan terjadi dalam 50 tahun, tetapi hanya dalam 20 tahun justru sudah terasa pendangkalannya.
"Ini 20 tahun sudah dangkal, itu artinya hulu sudah rusak. Makanya, kita sekarang harus ramai-ramai bikin program tiada hari tanpa menanam," ujarnya.