Ahad 05 Jan 2020 05:42 WIB

Cina Ganti Kepala Kantor Perwakilan di Hong Kong

Cina tidak puas dengan kinerja Wang Zhimin yang gagal mengatasi krisis Hong Kong

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Seorang pengunjuk rasa berpartisipasi dalam demonstrasi di Hong Kong, Rabu (1/1).
Foto: AP Photo/Vincent Yu
Seorang pengunjuk rasa berpartisipasi dalam demonstrasi di Hong Kong, Rabu (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengganti kepala kantor perwakilan di Hong Kong. Perubahan pejabat tertinggi Cina di kota pusat keuangan Asia tersebut setelah Hong Kong didera gejolak politik selama enam bulan terakhir.

Pada hari Sabtu (4/1) dalam situs resmi Kementerian Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial (SDM dan KS) Cina disebut Wang Zhimin yang menjabat sebagai kepala kantor perwakilan sejak tahun 2017 akan digantikan oleh Luo Huining. Sampai bulan November lalu Lou menjabat sebagai ketua Partai Komunis di utara Provinsi Shanxi.

Sebelum kantor berita Reuters sudah melaporkan Beijing berpotensi mengganti Wang. Kabarnya Beijing tidak puas dengan kinerjanya yang gagal mengatasi krisis terburuk sejak kota itu diserahkan kembali oleh Inggris pada tahun 1997.

Kementerian SDM dan KS Cina tidak membeberkan rincian pergantian pemimpin tersebut dalam pengumuman mereka. Wang menjadi kepala kantor perwakilan yang menjabat paling sebentar sejak tahun 1997.

Kantor perwakilan Cina di Hong Kong memberikan laporkan kepada Dewan Negara Cina. Tugas mereka sebagai wadah bagi Beijing untuk memberikan pengaruhnya kepada kota itu. Kantor tersebut kerap dikritik di Hong Kong. Pemerintah pusat juga menilai kantor yang dipimpin Wang salah dalam menilai situasi di kota tersebut.

Sejak bulan Juni lalu Hong Kong diguncang unjuk rasa yang kerap berakhir dengan kerusuhan. Unjuk rasa itu berawal dari protes rancangan undang-undang ekstradisi yang dapat membuat tersangka di Hong Kong diadili di Cina.

Walaupun rancangan undang-undang itu sudah dihapus tapi pengunjuk rasa tetap melanjutkan aksinya. Mereka memperluas tuntutan meminta demokrasi yang lebih besar lagi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement