Ahad 05 Jan 2020 20:07 WIB

Saat Keranda Mayat Jadi Berkah Warga Bandungan

Warga Bandungan seama ini belum memiliki seperangkat keranda mayat.

Rep: Bowo Pribadi / Red: Nashih Nashrullah
Keranda mayat sangat diperlukan warga lingkungan Gamasan di Bandungan, Semarang.
Foto: IST
Keranda mayat sangat diperlukan warga lingkungan Gamasan di Bandungan, Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Warga lingkungan Gamasan, Kelurahan/ Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah kini tak lagi pusing mencari pinjaman keranda mayat, jika ada warga mereka yang meninggal dunia.

Karena pengurus rukun kematian di lingkungan ini telah mendapatkan bantuan seperangkat keranda mayat, dari para pengusaha yang tergabung dalam Number One Group.

Baca Juga

Sejauh ini, keranda menjadi salah satu fasilitas sosial (fasos) yang cukup mendesak dan sangat sangat dibutuhkan oleh warga yang ada di lingkungan Gamasan tersebut.

“Karena jika ada warga di lingkungan kami yang meninggal dunia, terpaksa harus mencari pinjamaman keranda mayat, hingga ke desa tetangga,” ungkap Zulkarnain, salah satu perwakilan penerima bantuan, Ahad (5/1).

Bahkan, lanjut pengurus rukun kematian lingkungan Gamasan ini, jika keranda mayat yang dimaksud kebetulan juga sedang digunakan untuk keperluan pemakaman oleh warga setempat, tak jarang warga Gamasan terpaksa juga mendahulukan dan harus rela menunggu.

Artinya proses pemakaman warga Gamasan pun juga akan tertunda pelaksanaannya. Maka bagi segenap pengurus rukun kematian di lingkungan Gamasan, keranda mayat ini memang menjadi salah satu kebutuhan.

Sementara untuk bisa memiliki satu set keranda sendiri, yang harganya bisa mencapai Rp 5 juta, dari sisi kemampuan masih terlalu jauh bagi komunitas sosial yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.

Ironisnya lagi, lingkungan Gamasan ini bukan merupakan daerah terpencil atau wilayah terluar, namun berada di pusat pemerintahan dari Kecamatan Bandungan.  

Makanya, bantuan keranda mayat ini menjadi sebuah berkah bagi warga lingkungan Gamasan. Karena lingkungan Gamasan, kini telah memiliki satu set keranda yang nantinya akan dikelola oleh rukun kematian warga.

“Alhamdulillah, kami sangat mensyukuri adanya bantuan ini. Karena akan sangat membantu warga di lingkungan Gamasan dalam mempercepat penanganan jenazah hingga proses penguburannya,”  tandas Zulkarnain.

Terpisah, perwakilan Number One Group, Pujiono menyampaikan, bantuan satu set keranda mayat bagi warga lingkungan Gamasan ini memang sudah diserahkan kepada perwakilan rukun kematian beberapa hari sebelumnya.

Kebetulan sebelum diserahkan secara resmi ada warga di lingkungan tersebut yang meninggal dunia. “Sehingga keranda mayat bantuan tersebut sudah bisa dimanfaatkan dan kali ini hanya merupakan proses penyerahan secara simbolis,” katanya.

Dia juga menambahkan, bantuan keranda mayat yang diberikan untuk warga lingkungan Gamasan memang disesuaikan dengan kebutuhan, yang selama ini masih menjadi problem di lingkungan tersebut.

Kebetulan keranda mayat menjadi salah satu fasos yang sudah lama dinantikan oleh warga. “Harapannya bantuan ini bisa bermanfaat serta tepat guna guna menjawab kebutuhan warga selama ini,” kata Pujiono.

Selain keranda, warga juga mendapat bantuan 200 paket sembako. Sembako ini diberikan untuk warga yang memang membutuhkan. Mungkin nilainya tak seberapa, tapi kami berharap ini bisa membantu memenuhi kebutuhan warga.

Bantuan bahan kebutuhan pokok masyarakat senilai hingga Rp 17 juta disalurkan kepada warga kurang mampu kepada warga yang ada di sejumlah lingkungan, di kawasan wisata Bandungan tersebut.

Sasaran pemberian bantuan bahan kebutuhan pokok tersebut, lanjutnya, merupakan warga kurang mampu mulai dari lingkungan Ngunut, Gamasan, Duren, Menjing hingga lingkungan Jimbaran.

“Kami terus berusaha hadir untuk berbagi dengan warga, sehingga manfaatnya juga bisa dirasakan oleh masyarakat yang ada di sekitar kawasan wisata Bandungan ini,” tambahnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement