REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Cuaca ekstrem yang diikuti dengan peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa hari terakhir ini belum mempengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Sam Ratulangi, Manado.
"Secara umum masih seperti biasa. Kalaupun dalam kondisi hujan lebat, hanya menunda keberangkatan dalam beberapa menit saja, tidak ada yang dibatalkan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sama Ratulangi ManadoCarisz Kainamadi Manado, Ahad (5/1).
Carisz menjelaskan, saat ini sebaran awan hampir merata, baik di utara maupun selatan landasan pacu.
Apabila dalam kondisi berkabut tebal, pilot akan mencari momentum tepat untuk mendaratkan pesawat, apakah melalui utara atau selatan landasan pacu.
BMKG, kata dia, terus memberikan informasi terkini cuaca yang terjadi di sekitar bandara maupun kabupaten dan kota.
"Informasi-informasi yang kami sajikan penting untuk masyarakat, termasuk untuk pengguna transportasi darat, laut dan udara," sebutnya.
Carisz menambahkan, kecepatan angin permukaan maksimum diperkirakan berkisar antara 10-15 kilometer per jam.
Sementara kecepatan angin di ketinggian 3.000 kaki diperkirakan mencapai 35 kilometer per jam, masih aman untuk penerbangan.