REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mempersiapkan lebih banyak perahu karet untuk mengantisipasi keterbatasan langkah saat ada banjir susulan. Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi, menyebut hal tersebut harus dilakukan, mengingat sejumlah jalan sebagai akses penyaluran bantuan, terputus karena tak bisa melewati banjir.
"Memang harus dilihat lagi ke depannya, karena kemarin begitu terjadi tanggal 1 Januari, saat menyalurkan bantuan jalur-jalur banyak terputus, sementara alat angkut perahu karet terbatas dan wilayah yang kita 'cover' utk bantuan cukup luas," ujar Rustam di Jakarta, Ahad (5/1).
Rustam mengatakan, pihaknya telah mendapat bantuan perahu karet tambahan dari Basarnas DKI Jakarta. Pihak swasta juga bersedia membantu pengadaan perahu karet tersebut.
"Kemudian bantuan dari satuan Kodim 0503 Jakarta Barat dan Polres Metro Jakarta Barat, mudah-mudahan kalau terjadi seperti kemarin bisa kita atasi dengan segera," ujar dia.
Rustam mengatakan bila terjadi banjir kembali, penyelamatan nyawa manusia terutama anak-anak dan ibu-ibu menjadi prioritas utama. Ia menjamin pelayanan di lokasi pengungsian yang disiapkan sesuai prosedur, yakni adanya petugas kesehatan, dapur umum, dan makanan layak.
Sebelumnya, ia menyebutkan sistem drainase di wilayah itu membutuhkan perbaikan sebagai salah satu strategi penanganan banjir selama musim hujan. Begitu juga Kali Angke dan Kali Mookevart yang seharusnya diturap dengan "sheetpile" ternyata ada 200 meter yang belum sempat dilakukan.
Normalisasi pada sodetan kali-kali tersebut setidaknya akan mengurangi dampak banjir dan kerusakan infrastruktur pada enam kecamatan di Jakarta Barat. Selain itu, jebolnya sejumlah tanggul di sekitar aliran kali tersebut juga akan menjadi perhatian Pemerintah Kota Jakarta Barat.