REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Korban gempa Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mulai menikmati manfaat dana stimulan bagi rumah rusak berat, sedang dan ringan. Dana ini akhirnya bisa mereka nikmati setelah setahun lebih tidak memiliki tempat tinggal permanen.
"Alhamdulillah, rumah sudah dibangun pakai dana stimulan," ucap salah satu korban gempa Sigi penerima stimulan, Hariati, di Sigi, Ahad (5/1).
Hariati merupakan penerima stimulan kategori rumah rusak berat dengan nilai bantuan Rp 50 Juta yang dimanfaatkan untuk membangun kembali tempat tinggal untuk berteduh. Dengan dana tersebut, pembangunan rumah dilangsungkan di lahan sendiri atau lahan bekas rumah terdampak gempa 28 September 2018 lalu. Kini ia bersama anak-anaknya mulai menempati rumah tersebut secara perlahan-lahan dan akan melanjutkan pembangunan rumah secara swadaya.
"Yang penting sudah ada rumahnya, nanti kalau diperbesar atau menambah kamar dan lain-lain nanti diusahakan sendiri," katanya.
Pantauan di Kecamatan Sigi Biromaru, sebagian besar pembangunan rumah kategori rusak berat telah mencapai tahap penyelesaian (finishing), bahkan ada yang telah menempati rumah dengan bantuan tersebut. Sebagian rumah yang dibangun berbentuk semi permanen dan sebagian permanen. Bahkan, ada sebagian warga atau korban yang menggunakan dana sendiri sebagai tambahan karena ingin memperbesar rumah sesuai kebutuhan rumah tangga.
Sebelumnya Kementerian Keuangan telah menandatangani bantuan hibah kepada tiga bupati dan satu walikota sebesar Rp 1,9 triliun untuk membantu perbaikan bangunan di Palu, Sulawesi Tengah akibat gempa bumi. BNOB sebelumnya memutuskan, keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan berat, sedang, hingga ringan masing-masing akan mendapatkan uang bantuan berturut-turut senilai Rp 50 juta, Rp 25 juta, dan Rp 10 juta.