Ahad 05 Jan 2020 23:09 WIB

AS Sesumbar Serang Teheran, Iran: Trump Teroris Berdasi

Iran menegaskan aksi ilegal AS wujud teroris berdasi.

Iran menegaskan aksi ilegal AS yang dinakhodai Donald Trump wujud teroris berdasi.
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Iran menegaskan aksi ilegal AS yang dinakhodai Donald Trump wujud teroris berdasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI— Iran mengecam Donald Trump sebagai seorang teroris berdasi. Kecaman ini setelah Presiden AS itu mengancam menyerang 52 sasaran di Iran bila Teheran menyerang warga atau aset-aset AS sebagai upaya balas dendam atas terbunuhnya komandan militer Qassem Soleimani.   

Sementara itu, saat AS dan Iran perang kata-kata, Uni Eropa, Inggris dan Oman mendesak kedua pihak berusaha menghentikan eskalasi krisis.

Baca Juga

Soleimani, komandan militer utama Irak, terbunuh pada Jumat lalu lewat serangan pesawat nirawak AS saat dalam iring-iringan di lapangan udara Baghdad.

"Seperti ISIS. Seperti Hitler.Seperti Jenghiskhan! Mereka semuanya membenci budaya.Trump teroris berjas. Dia akan belajar sejarah segera bahwa tak seorang pun dapat menaklukkan bangsa dan budaya agung Iran," kata Menteri Telekomunikasi dan Informasi, Mohammad Javad Azari-Jahromi, dalam cuitannya, Ahad (5/1).

Soleimani adalah arsitek operasi militer dan bawah tanah luar negeri Iran dan memegang jabatan kepala Pasukan Pengawal Revolusi Quds. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Jumat berjanji bahwa Iran akan mengupayakan balas dendam atas kematiannya.

Trump menanggapi hal tu dan kata-kata keras lain Teheran lewat serangkaian cuitan pada Sabtu dengan mengatakan bahwa Iran dengan beraninya klaim hendak menyerang aset-aset tertentu AS.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mendesak Menlu Iran lewat telepon pada Minggu untuk mendinginkan situasi dan mengundangnya ke Brussel buat membahas cara-cara melestarikan perjanjian nuklir tahun 2015 dengan Iran.

Penarikan diri AS dari perjanjian itu pada 2018 dan penerapan kembali sanksi terhadap Iran telah mencetuskan ketegangan baru setelah sempat reda sejenak.

Di Irak, banyak orang termasuk lawan-lawan Soleimani mengungkapkan amarah kepada Washington atas serangan yang menewaskannya dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis di wilayah Irak dan berpotensi menyeret negara mereka ke dalam perang.

 

 

 

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement