Senin 06 Jan 2020 01:21 WIB

NU Depok Ajak Perteguh Aswaja Perkuat NKRI

Maulid digelar di Pondok Pesantren Al-Manar Azhari, Limo, Kota Depok, Ahad (5/1).

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Maulid digelar di Pondok Pesantren Al-Manar Azhari, Limo, Kota Depok, Ahad (5/1).
Foto: Iwapi
Maulid digelar di Pondok Pesantren Al-Manar Azhari, Limo, Kota Depok, Ahad (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid digelar di Pondok Pesantren Al-Manar Azhari, Limo, Kota Depok, Ahad (5/1).

Ratusan jamaah larut dalam kekhusyukan mengikuti setiap rangkaian acara. "Mari kita rapatkan barisan, Perteguh ajaran Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja-red) an-nahdliyah dan perkuat NKRI," ujar Ketua PCNU Kota Depok Achmad Solechan.

Baca Juga

Menurut Solechan, saat ini bangsa Indonesia dan Kota Depok khususnya diserang ajaran yang bertentangan dengan Aswaja. Untuk itu, warga NU agar waspada dan cerdas terhadap ancaman akidah Aswaja.

"Kita diganggu, digoda, diinfiltrasi, mereka berpura-pura kemudian melemahkan akidah dan merusak dari dalam. Kita ingin mewarisi Islam dari Nabi Muhammad SAW dengan mengikuti ulama NU. Kita harus waspada, penyusupan melalui ustadz, ustadzah padahal ingin menghancurkan Aswaja," paparnya.

Dia menambahkan, sebagai masyarakat umum wajib mengikuti para ulama Aswaja An-Nahdliyah, yakni ulama yg tergabung dalam NU selalu membimbing umat untuk beragama secara lurus dan turut menjaga keutuhan NKRI.

"Kita menjadi muslim Indonesia antara lain karena berasal dari keluarga nuslim atas perjuangan para Wali Songo. Kemudian diteruskan oleh para ulama nusantara yang tergabung dalam NU. Untuk itu memperjuangkan Islam harus dibarengi dengan komitmen menjaga NKRI," harapnya.

Dalam acara Maulid Nabi tersebut hadir Ketum PBNU KH Said Agil Siraj, Pengasuh PP Al-Manar Azhari KH Manarul Hidayat, Rois Syuriah NU Depok KH Syihabudin Ahmad dan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriyatna. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement