REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pengusaha dari Mali Afrika Barat pada 2020 mengimpor 40 kontainer lada putih per bulan dari Bangka Belitung (Babel). Langlah tersebut dapat meningkatkan harga komoditas khas Provinsi Kepulauan Babel dan kesejahteraan petani di daerah ini.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Senegal Afrika, Mansyur Pangeran, di Pangkalpinang, Ahad (5/10 mengatakan selaku pejabat pemerintah berupaya menjembatani pengusaha dari Mali Afrika Barat untuk mengimpor hasil lada petani daerah ini.
Ia mengatakan pembeli dari Mali Afrika Barat ini sangat tertarik dengan lada putih Babel. Lada putih Babel dikenal berkualitas dan memiliki cita rasa atau kepedasan yang tinggi dibandingkan lada dari luar daerah atau negara lainnya.
"Pengusaha dari Mali mencari produk lada, setelah tahu, mereka kami ajal ke Babel untuk berkunjung. Mudah-mudahan pengusaha tersebut akan mengimpor lada Babel. Banyak sekali jumlahnya mencapai 40 kontainer per bulan, dan ini juga komintmen antara pengusaha sini dengan pengusaha sana," ujarnya lagi.
Wagub Kepulauan Babel Abdul Fatah mengatakan kunjungan Dubes RI dapat mempercepat upaya pemerintah daerah mentransformasikan pertumbuhan perekonomian daerah awalnya pada tataran tambang, kemudian bergeser ke pariwisata dan perkebunan, kelautan serta perikanan.
"Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan dapat membawa dampak yang baik buat perekonomian Babel, dan akan terus ditindaklanjuti oleh Pemprov Babel dengan cara melakukan komunikasi secara terus-menerus dengan Dubes RI untuk Senegal Afrika tersebut," katanya lagi.
Ia mengatakan duta besar melalui koordinasi 8 negara di Afrika Barat itu menilai pangsa pasar yang sangat bagus. Diharapkan pejabat pemerintah itu, sesuai dengan apa yang sudah dikomunikasikan secepatnya bisa berlanjut dan ditindaklanjuti. "Mudah-mudahan yang kita lakukan merupakan terobosan, mentransformasikan ekonomi kita yang semula mengandalkan tambang bergeser pada sektor lainnya," katanya lagi.