REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah wawancara dengan CNN Turki, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki sedang memantau secara serius mengenai dampak dari pembunuhan Kepala Pasukan Elite Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani. Tokoh paling kuat kedua di di Iransetelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei itu tewas dalam serangan udara oleh Amerika Serikat pada Jumat (3/1) lalu.
"Menjadikan Irak sebagai zona perang antara Amerika Serikat dan Irak dapat merusak stabilitas di kawasan," ujar Erdogan.
Nyawa Soleimani melayang dalam serangan udara oleh Amerika Serikat terhadap konvoi petinggi militer itu di Bandara Baghdad. Selain Soleimani, komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, juga terbunuh dalam serangan tersebut.
"AS dan Israel adalah musuh yang bertanggung jawab atas pembunuhan mujahidin Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," kata juru bicara kelompok payung Pasukan Mobilisasi Populer, Ahmed al-Assadi.