Senin 06 Jan 2020 16:53 WIB

Soal Natuna, Mahfud: Kita tak Ada Konflik dengan China

Mahfud menegaskan tidak ada opsi perang atau negosiasi dengan China.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Teguh Firmansyah
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) dan Menko Polhukam Mahfud MD sebelum Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Foto: WAHYU PUTRO A/ANTARA FOTO
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) dan Menko Polhukam Mahfud MD sebelum Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, tak ada perang usai pelanggaran batas wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia oleh kapal Cina di perairan Laut Natuna Utara dan Laut Cina Selatan. Menurut dia, Indonesia tidak memiliki konflik dengan China.

"Tugas Kemenko Polhukam mengamankan itu. Jadi tidak ada perang, tetapi tidak ada nego. Karena kalau menego berarti kita mengakui itu milik bersama," ujar Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (6/1).

Baca Juga

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, tak sejengkal pun wilayah Tanah Air dimasuki negara lain tanpa izin dan persetujuan pemerintah Indonesia. Sebab, menurut Presiden, kedaulatan itu tidak bisa ditukar dengan apa pun.

Mahfud menuturkan, sekitar satu tahun lalu, Presiden memerintahkan negara hadir untuk memperkuat pengamanan terhadap Natuna. Negara hadir minimal dalam dua hal yakni peningkatan patroli dan aktivitas nelayan Indonesia di perairan Natuna.

photo
Pergerakan kapal Coast Guard China terlihat melalui layar yang tersambung kamera intai dari Pesawat Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 Skadron Udara 5 Wing 5 TNI AU Lanud Sultan Hasanudin Makassar saat melakukan patroli udara di Laut Natuna, Sabtu (4/1/2020).

Menurut dia, penguatan pasukan di perairan telah dimulai. Sementara Kemenko Polhukam sudah mengumpulkan sekitar 120 orang nelayan dari Pantai Utara (Pantura) Jawa yang direncanakan akan dikirim untuk melaut di Natuna.

"Hari ini saya menerima dari salah satu wilayah Pantura, sekitar 120 orang yang mereka menyatakan siap melakukan aktivitas kenelayanan di sana untuk melaksanakan perintah presiden bahwa kita hadir di sana dan itu adalah milik kita," kata Mahfud.

Selain itu, nelayan di daerah akan akan ditingkatkan baik kegiatan melaut maupun penghidupannya. Namun, kata Mahfud, hubungan Indonesia dan Cina tetap dilanjutkan seperti hubungan perdagangan, perekonomian, dan kebudayaan.

"Yang jelas kita tidak dalam suasana berperang karena memang kita tidak punya konflik dengan China. Tidak berperang kita. Kita mempertahankan kedaulatan. Oleh sebab itu urusan hubungan dagang, perekonomian, hubungan kebudayaan, hubungan apa pun dilanjutkan seperti biasa," jelas Mahfud.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement