REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tensi yang memanas di perairan natuna kembali dilakukan oleh Cina. Menteri KKP, Eddy Prabowo menjelaskan pemerintah sudah mengambil sikap dan merumuskan staregi untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Kemarin Menkopolhukam sudah ada instruksi ada perkuatan, nggak mungkin saya ceritakan di publik. Yang jelas penawasan terus dengan kemampuan yang kita lakukan, dengan mandat yang kita dapat jadi jalan terus," ujar Eddy di kantor BPK, Senin (6/1).
Eddy pun menjelaskan pemerintah juga melakukan penangkapan kepada kapal cina yang diduga melakukan illegal fishing di perairan natuna. Ia menjelaskan, kapal tersebut kini ada di Pontianak untuk kemudian akan ditindaklanjuti.
"Tanggal 30 kemarin ketika disampaikan kita sudah menangkap 3 Kapal sekarang sudah ada di Pontianak, sekarang harusnya saya ada di sana untuk menyambut para ABK kita yang berhasil membawa, karena terjadi perlawanan yang sangat sengit, rencana mungkin hari Rabu, karena besok masih ada rapat lanjutan dengan Menkopolhukam, yang pasti semangat mereka berapi-api menjaga kedaulatan," ujar Eddy.
Eddy juga menjelaskan pihaknya juga mengerahkan Satgas 115 untuk bisa menjaga perbatasan dan perairan negara. Ia memastikan kordinasi antar lembaga untuk bisa melakukan penjagaan dan pengawasan dilakukan secara paralel.
"Kami akan ikut koordinasi karena ini menyangkut seluruh kementerian, KKP akan menjaga, melaksanakan tugas. Ini hubungannya dengan keamanan dan kedaulatan negara yang penting tetap cool tidak terpancing. yang penting kita semua kompak diseluruh KL," ujar Eddy.