Senin 06 Jan 2020 20:29 WIB

Sharapova dan Djokovic akan Sumbang Korban Kebakaran Hutan

Lantaran kebakaran hutan, beberapa pemain meminta Australia Terbuka 2020 ditunda.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Petenis Rusia, Maria Sharapova.
Foto: AP/Vincent Thian
Petenis Rusia, Maria Sharapova.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Petenis tunggal putri Rusia, Maria Sharapova, mengajak Novak Djokovic menyumbang sebesar 25 ribu dolar Australia untuk korban kebakaran hutan di Australia. Kebakaran tersebut telah menewaskan setidaknya 25 orang dan lebih dari delapan juta hektare lahan hancur.

Sekitar 67 ribu orang dievakuasi dari daerah kebakaran. Musibah tersebut membuat Sharapova tergugah untuk ikut membantu para korban. Pada Ahad (5/1), Sharapova menyatakan melalui akun Twitternya ingin membantu 25 ribu dolar Australia. Dia pun mengajak Djokovic untuk menyumbang dengan nominal yang sama.

“Menyaksikan kebakaran menghancurkan tanah, keluarga, dan komunitas hewan yang cantik membuat kesedihan sangat dalam. Saya ingin memulai donasi saya di 25K. @JokerNole, apakah Anda cocok dengan donasi saya? #letsallcometogether, ” tulis Sharapova dalam twitnya dilansir dari Express, Senin (6/1).

Djokovic pun merespon ajakan Sharapova. Petenis asal Serbia itu pun menyanggupi ajakan Sharapova. “Kami berdiri di sisimu, #Australia,” kata Djokovic dalam twitnya.

photo
Novak Djokovic.

Kepala Eksekutif Tennis Australia, Craig Tiley mengatakan, saat ini terus memantau kualitas udara di Melbourne di tengah banyaknya kekhawatiran tentang penyelenggaraan Australia Terbuka. Beberapa pemain meminta kalender grand slam pertama tahun 2020 ini ditunda.

“Kami telah berkomitmen sumber daya tambahan yang substansial untuk analisis, pemantauan, dan logistik guna memastikan kesehatan dan keselamatan semua pemain, staf dan penggemar sepanjang musim panas dan tidak memiliki rencana lain untuk memindahkan acara setelah membatalkan Challenger di Canberra,” kata Tiley.

Tiley mengungkapkan para ahli telah menganalisis semua data yang tersedia dan berkonsultasi secara terus-menerus dengan pihak penyelenggara turnamen. Dia mengklaim mempunyai akses pemantauan kualitas udara real-time di semua tempat. Kerja sama juga dilakukan dengan tenaga medis serta ahli daerah setempat untuk memastikan informasi yang masuk merupakan yang terbaik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement