REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Ribuan warga Iran menghadiri prosesi pemakaman untuk jenderal militer Qasem Soleimani dan pemimpin milisi Irak Abu-Mahdi al-Muhandis di ibukota Teheran, pada Senin (6/1) waktu setempat.
Soleimani merupakan kepala pasukan elit Quds Garda Revolusi Iran, sedangkan al-Muhandis adalah wakil pemimpin pasukan Hashd al-Shaabi Irak. Keduanya tewas dalam serangan udara tanp awak AS di luar bandara Baghdad pada Jumat lalu.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memimpin doa untuk kedua pria tersebut di Universitas Teheran, sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Senin (6/1). Ribuan pelayat meneriakkan 'kematian bagi Amerika' dan 'kematian bagi Israel' ketika mereka membawa spanduk yang menuntut balas dendam untuk Soleimani.
Jenazah Soleimani dan al-Muhandis tiba di Teheran pada Senin subuh bersama dengan jenazah empat orang lainnya yang tewas dalam serangan udara AS. Pada Sabtu, ribuan pelayat berkumpul di beberapa kota Irak untuk prosesi pemakaman bagi kedua pria itu.
Pembunuhan Soleimani menandai peningkatan dramatis dalam ketegangan antara AS dan Iran, yang sering berada di puncaknya sejak Presiden Donald Trump memilih pada tahun 2018 untuk menarik Washington secara sepihak dari pakta nuklir yang kekuatan dunia yang diserang dengan Teheran.
Badan keamanan tinggi Iran telah berjanji akan melakukan pembalasan keras pada waktu dan tempat yang tepat atas pembunuhan jenderal itu. Pentagon menuduh Soleimani merencanakan serangan terhadap kompleks Kedutaan Besar AS di Baghdad, dan berencana untuk melakukan serangan tambahan terhadap diplomat dan anggota layanan AS di Irak dan wilayah tersebut.