REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencatat ada delapan alat peringatan tsunami atau early warning system (EWS) di wilayah pesisir pantai Garut dalam kondisi rusak dan belum diperbaiki atau diganti sejak 2017.
"EWS di pesisir pantai Garut sudah dua tahun ke belakang tak berfungsi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan, Senin (6/1).
Ia menuturkan, Kabupaten Garut memiliki delapan alat EWS bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipasang di beberapa titik pesisir pantai selatan Garut pada 2015.
Sebanyak delapan alat itu, kata dia, hanya satu yang kondisinya bisa difungsikan dengan cara manual atau tidak bisa dipantau di kantor, sedangkan sisanya sudah tidak difungsikan.
"Ada yang masih fungsi yang di Cibalong tapi harus manual, tidak bisa dicek di kantor BPBD," katanya.
Menurut dia, alat peringatan dini tsunami itu penting dipasang di pesisir pantai selatan Garut untuk memberikan informasi akan ada ancaman bencana tsunami kepada masyarakat.
Namun kondisi alat itu, kata dia, belum ada upaya perbaikan karena membutuhkan dana yang cukup besar, sementara pemerintah daerah belum dapat mengalokasikan anggaran untuk perbaikan maupun penggantian alat tersebut.
"Anggaran yang dimiliki pemkab belum bisa mengalokasikan pemeliharaannya, butuh dana yang tidak sedikit," kata Tubagus.
Ia menambahkan, BPBD Garut telah meminta kepada BNPB untuk memperbaiki alat peringatan tsunami itu, namun sampai saat ini belum direalisasikan.
"Minta perbaikan sudah. Kami di daerah hanya menggunakan saja," katanya.