REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh menyatakan akan mengawali 2020 pemerintah setempat terus fokus serta memprioritaskan penguatan syariat Islam di tengah masyarakat. Hal ini dalam mewujudkan Banda Aceh gemilang dalam bingkai syariah.
"Kita pada 2020 yang pertama sekali adalah tetap penguatan penegakan syariat Islam," kata Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman di Banda Aceh, Senin (6/1).
Pernyataan itu disampaikan Aminullah di sela-sela apel Senin perdana pada awal 2020, bersama seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN) Pemko Banda Aceh, di Balai Kota Banda Aceh.
Dia menyebutkan Pemko Banda Aceh di bawah nakhodanya terus menuntaskan janji-janji yang tertuang dalam visi dan misi untuk mewujudkan Banda Aceh gemilang dengan bingkai syariah, dalam bidang agama, ekonomi, serta pendidikan.
"Kemudian program kita yang sudah kita jalan dulu juga kita lanjutkan seperti dana kematian, dana melahirkan, dan untuk disabilitas," tambahnya.
Di samping penguatan penegakan syariat Islam, Aminullah juga mengarahkan fokusnya kepada pengembangan UMKM, pembenahan infrastruktur, serta penguatan sektor pariwisata dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Pembenahan infrastruktur itu kita lakukan seperti di Krueng Daroy, air minum, taman kota, serta lampu-lampu (penerangan kota)," katanya.
Menurut dia, ibu kota Provinsi Aceh tersebut telah mengalami kemajuan yang sangat pesat pasca tsunami 2004 lalu. Maka 15 tahun silam gempa dan tsunami memporak-porandakan, tentu Banda Aceh terus melakukan pembenahan dalam berbagai sektor.
"Kita kemarin kedatangan kunjungan Ketua DPD RI (La Nyalla Mahmud Mattalitti) yang mengatakan bahwa kemajuan Banda Aceh sangat cepat, menjadi contoh untuk dunia karena Banda Aceh terdampak tsunami begitu berat dan berhasil bangkit dari peristiwa itu," jelasnya.