Senin 06 Jan 2020 22:04 WIB

Maraknya Aksi 'Klithih' di Yogyakarta

Aksi "klithih" atau kejahatan jalanan yang dilakukan remaja sedang marak di Yogya

Pelajar Muhammadiyah mengiringi pemakaman Korban Klithih, Adnan Wirawan Ardiyanto di Dusun Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Rabu (14/12).
Foto: Republika/Rizma Riyandi
Pelajar Muhammadiyah mengiringi pemakaman Korban Klithih, Adnan Wirawan Ardiyanto di Dusun Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Rabu (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN  - Kepolisian Resor Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan perhatian khusus terhadap maraknya aksi "klithih" atau kejahatan jalanan yang dilakukan remaja atau kelompok pelajar pada malam hari. Aksi itu termasuk aksi penganiayaan dan perusakan yang dilakukan oleh gerombolan remaja pada Sabtu (4/1) di warung penyetan di Jalan Condongcatur dan Jalan Moses Gatotkaca, Caturtunggal.

"Kami memberikan perhatian khusus dan melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Termasuk jika para pelaku itu masih di bawah umur. Kalau tegas ya kami pasti tegas," kata Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah, Senin (6/1).

Ia mengatakan, kasus tersebut saat ini ditangani oleh Polres Sleman dan akan segera melakukan penyelidikan agar kasus yang meresahkan masyarakat tersebut bisa terungkap.

"Mudah-mudahan yang ini segera bisa ditangkap agar bisa terungkap," katanya.

Rizky mengatakan, saat ini baru pemilik warung yang melaporkan kejadian ke polisi. Sedangkan korban pembacokan di Jalan Moses Gatotkaca belum ada laporan polisi yang masuk.

Ia mengatakan, pihaknya juga tidak akan menerapkan jam malam agar tidak membuat masyarakat resah. "Kami mengimbau orang tua agar mengawasi jika anaknya keluar pada malam hari. Kemudian mengontrol apalagi kalau sudah larut malam tidak pulang ke rumah," katanya.

Polres Sleman, kata dia, akan lebih fokus dalam mengungkap kasus "klithih". Pemetaan terkait wilayah yang rawan terjadi aksi "klithih" juga sudah dilakukan. "Kami sedang proses untuk memperbarui data wilayah rawan 'klithih'," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement