REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH—Bandara Internasional King Abdulaziz yang baru diharapkan akan beroperasi penuh pada Ramadhan yang akan datang.
Juru bicara General Authority of Civil Aviation (GACA), Ibrahim Al-Ruasa, dilansir dari Saudi Gazette, mengatakan bandara akan meningkatkan jumlah penerbangan dengan menambah 13 stasiun internasional baru, sehingga totalnya menjadi 27 penerbangan.
“Jumlah penerbangan yang berangkat dan tiba di bandara telah mencapai 4.900 dengan 654 ribu penumpang,” kata Al-Ruasa.
Al-Ruasa menambahkan, lebih dari 2,5 juta penumpang telah diangkut di atas 30 ribu penerbangan sejak awal pengoperasian Terminal One di bandara pada Mei 2018.
Selain itu, Al-Ruasa membenarkan bahwa sektor swasta akan segera mengoperasikan Terminal One di bandara baru dalam upaya GACA untuk melaksanakan strategi privatisasi.
Adapun rencana untuk efek ini, yaitu meningkatkan kapasitas operasi bandara dan meningkatkan pengalaman penumpang.
Banyak pengguna bandara baru yang mengeluh atas biaya parkir yang terbilang tinggi, terutama karena biaya parkir di bandara lama hanyala 3SR per jam.
Al-Ruasa mengatakan, pengunjung akan diberikan diskon 50 persen jika biaya dibayar melalui mesin swalayan. Dengan begitu, biaya akan berubah menjadi SR5 per jam atau sebagian jika dibayarkan melalui mesin.
Al-Ruasa mendesak pengguna bandara untuk memanfaatkan teknologi di bandara karena hal itu dilakukan untuk memfasilitasi arus lalu lintas di tempat parkir.
Adapun jembatan di jalan yang belum selesai dibangun, yaitu jembatan yang menghubungkan jalan utama dengan bandara baru.
Al-Ruasa mengatakan, ada tiga jembatan yang tersisa, karena Jembatan Jalan Makarona telah selesai. “Penyelesaian pekerjaan konstruksi dari pos pemeriksaan keamanan menunggu dan diharapkan akan siap pada 10 Januari 2020,” jelas Al-Ruasa.
Mengenai Jalan Pangeran Miteb (sebelumnya dikenal sebagai Al-Arbaeen), berbenturan dengan kamar bayi di Bandara Internasional King Abdulaziz. Pekerjaan tersebut sedang berlangsung saat ini untuk menyelesaikan kamar bayi baru di bandara.
Ini akan memungkinkan otoritas bandara untuk menghancurkan pembibitan yang ada dan menyelesaikan pekerjaan jalan. Yang tersisa adalah jembatan di persimpangan dengan perpanjangan Jalan Al-Amal.
Hingga saat ini Saudi Arabian Airlines (Saudia) adalah satu-satunya maskapai penerbangan melalui bandara baru, karena afiliasinya, Ground Services Company, telah mempekerjakan 200 orang di tahap pertama dan gelombang selanjutnya akan digunakan di masa depan. Kontrak 1 miliar riyal Saudi untuk layanan darat telah ditandatangani dengan Flynas untuk menyediakan layanan penanganan darat dengan maskapai.