Selasa 07 Jan 2020 15:08 WIB

Gempa Magnitudo 6,4 di Sinabang Terasa Hingga Medan

BMKG mencatat satu kali aktivitas gempa susulan dengan Magnitudo 3,3 usai di Sinabang

Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa tektonik dengan magnitudo 6,4 di wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera atau 19 kilometer arah selatan Kota Sinabang Kabupaten Simeulue Aceh guncangannya dirasakan hingga ke Medan Sumatra Utara.

"Guncangan gempa juga dirasakan hingga ke Medan II-III MMI, Nias Barat dan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (7/1).

Selain itu, guncangan gempa dirasakan di Simeulue IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan, Singkil, Nias Utara dan Gunung Sitoli III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Berdasarkan hasil monitoring BMKG, menunjukkan terjadi satu kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,3.

Rahmat menjelaskan, gempa bumi yang setelah dilakukan pemutakhiran berkekuatan magnitudo 6,1 tersebut akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia di Barat Sumatra.

Gempa yang terjadi pada Selasa pukul 13.05.18 WIB terletak pada koordinat 2.3 LU dan 96.32 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 19 km arah Selatan Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh pada kedalaman 20 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (Thrust Fault)," katanya.

Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Rahmat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement