REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Masjid Agung Sentral Sheikh Zayed (SZGMC) meluncurkan program budaya baru yang berjudul 'Ewan El Jami'. Program ini merupakan serangkaian lokakarya yang membahas estetika seni Islam dan desain arsitektur.
Program lokakarya ini menargetkan kelompok umur dan segmen masyarakat yang berbeda. Fokus yang dikuatkan adalah aspek unik arsitektur Islam, serta detail desain dan gaya inovatif dari berbagai era peradaban Islam
Detail ini termasuk ukiran, patung, gambar, ornamen, kaligrafi Arab dan seni lainnya, yang disajikan spesialis terpilih dalam seni dan arsitektur Islam dari dalam negeri dan luar negeri.
Direktur Departemen Komunikasi Budaya di masjid tersebut, Amal Banatraf, mengatakan gagasan program ini bermula dari kepercayaan masjid akan nilai seni dan budaya kepada masyarakat dan kehidupan sosial.
"Hubungan ini sebagai media komunikasi yang menghubungkan orang-orang dari budaya yang berbeda di seluruh dunia," ujarnya dilansir di WAM, Selasa (7/1)
Keyakinan tersebut sejalan dengan pesan beradab dan berbudaya yang dimiliki Masjid Agung Sheikh Zayed. Hal ini berasal dari visi almarhum pendiri masjid, Sheikh Zayed bin Sultan al Nahyan, yang berusaha untuk menghidupkan kembali keuntungan dari warisan peradaban Islam yang kaya.
SZGMC berafiliasi dengan Kementerian Urusan Presidensial disponsori oleh H.H. Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan selaku Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Presidensial.