REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR SELATAN -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menyerahkan bantuan berupa uang senilai Rp 2,6 miliar kepada perantau Minang yang kembali ke kampung halaman usai tragedi kemanusiaan di Wamena, Papua, September lalu.
Uang senilai Rp 2,6 miliar tersebut diserahkan di dua titik melalui Bank Nagari cabang. Yakni melalui Bank Nagari cabang Painan dan Bank Nagari cabang pembantu Kambang.
"Total bantuan yang sudah kami serahkan senilai Rp 2,6 miliar," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (7/1).
Nasrul Abit menyerahkan bantuan tersebut, pada Senin (6/1) kemarin, di Kota Painan. Melalui Bank Nagari cabang Painan, Pemprov menyalurkan bantuan untuk 105 korban dengan total senilai Rp 2,1 miliar. Sementara di Bank Nagari Capem Kambang senilai Rp 500 juta buat 25 orang korban.
Nasrul Abit berharap para korban menggunakan bantuan yang dihimpun dari berbagai elemen masyarakat Minang di rantau dan kampung halaman ini dengan sebaik mungkin. Seperti membuka lagi usaha di Sumbar atau untuk biaya kembali lagi merantau ke Wamena.
Nasrul menyebut, Pemprov Sumbar mendapat informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bangunan yang rusak akibat tragedi kemanusiaan di Wamena akan selesai diperbaiki dan dibangun pada April 2020 mendatang. Sehingga menurut Nasrul, warga Minang bisa kembali ke tanah rantau di Bumi Cendrawasih.
"Berarti ada harapan untuk korban asal Sumbar bisa kembali lagi ke Wamena," ucap Nasrul.