REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar akan merampungkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2019-2024 setelah ditetapkannya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. Rencananya, struktur kepengurusan akan selesai pada pertengahan Januari 2019.
"Mudah-mudahan pertengahan bulan Januari ini selesai," ujar politikus Golkar, Ahmad Doli Kurnia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/1).
Dalam menentukan sosok yang akan masuk ke dalam kepengurusan, Airlangga akan dibantu oleh empat orang. Keempatnya, yaitu Ahmad Doli Kurnia mewakili Indonesia Barat, Zainudin Amali Indonesia Tengah, Melki Laka Lena dari wilayah Timur, dan S Ilham Permana dari ormas/sayap Golkar.
"Jadi kami sifatnya membantu ketua formatur, kebijakan-kebijakan strategis itu punya ketua umum. Kami hanya memberikan pertimbangan," ujar Doli.
Ia menegaskan, polemik sudah tak lagi jadi terjadi di internal Golkar. Bahkan, Bambang Soesatyo sudah disebut sebagai wakil ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
"Kan sudah tidak ada pendukung A atau B. Semua sudah cair menjadi DPP Golkar. Pak Bamsoet juga sudah diumumkan menjadi wakil ketua umum," ujar Doli.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto kembali terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024 di Munas X Partai Golkar. Nama Bamsoet juga sempat masuk dalam kandidat kuat calon ketua umum. Namun, ia akhirnya mengundurkan diri setelah diwarnai sejumlah drama.
Ia menyebut Bambang Soesatyo menjadi salah satu wakil ketua umum Partai Golkar. Menurut dia, Bamsoet pun telah menyampaikan kesediaannya untuk menduduki posisi sebagai wakil ketua umum di partai berlambang pohon beringin itu. Namun, ia enggan menyebut siapa saja waketum yang terpilih lainnya.
"Salah satunya Pak Bamsoet. Bukan kandidat, tapi sudah diputuskan," ujar Airlangga di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (10/12).