REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan dapat memasang lampu lalu lintas jenis Inteligent Transport System (ITS) di lima persimpangan jalan pada 2020. Pemasangan alat ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Kota Malang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Handi Priyanto menjelaskan, pemerintah sebenarnya menargetkan dapat memasang ITS di seluruh persimpangan jalan. Namun pemasangan ini perlu dilakukan secara bertahap terlebih dahulu menyesuaikan anggaran. Sementara ihwal anggaran pemasangan ITS tahun ini, Handi mengaku tidak ingat secara pasti besarannya.
Sejauh ini, Pemkot Malang telah memasang ITS di tujuh persimpangan jalan. Beberapa di antaranya di Jalan Ahmad Yani, Jalan Borobudur dan persimpangan Hotel Savana. Kemudian di Jalan Kaliurang, Denpom, Puntodewo dan Sawojajar.
"Yang baru dipasang itu di Denpom, Puntodewo dan Sawojajar," ujar Handi saat dihubungi Republika, Selasa (7/1).
Adapun target pemasangan ITS pada 2020 antara lain di Jalan Ki Ageng Gribig, BTN Sawojajar dan Pom Bensin Sawojajar II. Kemudian akan dipasang juga di persimpangan Jalan Sulfat dan Bengawan Solo.
Handi berharap, pemasangan ITS di sejumlah titik dapat mengurangi kemacetan di Kota Malang. Pasalnya, ITS dikenal memiliki teknologi khusus untuk memantau arus kendaraan. Alat ini memiliki sensor yang dapat menghitung jumlah antrian kendaraan secara otomatis.
Dengan teknologi ITS, sistem dapat menentukan durasi lampu merah maupun hijau di jalan. Cepat atau tidaknya durasi lampu lalu lintas bergantung pada jumlah kendaraan di lokasi. Sementara Dishub Kota Malang hanya menentukan durasi maksimal tiap fase jalan.
Handi mencontohkan ketika timnya mematok fase jalan di Jembatan Ranugrati. Instansinya mengatur durasi waktu maksimal 45 detik untuk lampu hijau. Menurut Handi, durasi ini dapat berkurang menjadi 15 sampai 25 detik apabila jumlah kendaraan terpantau sedikit.
"Itu jauh lebih efektif dari TL (Traffic Light--red) manual yang durasi merah dan hijaunya konstan ada atau tidak ada kendaraan," ucap Handi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika