Selasa 07 Jan 2020 18:38 WIB

Dasar Komisi Fatwa Uni Emirat Arab Haramkan Pergi ke Mars

Komifi Fatwa Uni Emirat Arab menyatakan haram hukumnya ke Planet Mars.

Rep: MgRol 127/ Red: Nashih Nashrullah
Dasar Komisi Fatwa Uni Emirat Arab Haramkan Pergi ke Mars . Foto ilustrasi planet mars
Foto: www.esa.int
Dasar Komisi Fatwa Uni Emirat Arab Haramkan Pergi ke Mars . Foto ilustrasi planet mars

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI- Komite Fatwa General Authority of Islamic Affairs and Endowment (GAIAE) Uni Emirat Arab mengeluarkan fatwa mengenai larangan umat Muslim untuk mengambil perjalanan ke Planet Mars.  

Mengutip Khaleej Times, dilansir dari The Space Reporter, Komite Fatwa mengatakan, perjalanan satu arah ke Planet Mars dapat menimbulkan risiko nyata bagi kehidupan.  

Baca Juga

"Melindungi kehidupan dari semua bahaya yang mungkin terjadi dan menjaganya tetap aman adalah masalah yang disepakati semua agama. Secara jelas, Alquran telah mengaturnya dalam surah Al Imran ayat ke-29: “Jangan bunuh dirimu atau satu sama lain. Sungguh, Allah SWT adalah untukmu selalu Penyayang," jelasnya  

“Tetapi semua petualangan yang besar memang membawa risiko, bukan?” kata Mars One, sebuah perusahaan yang berupaya untuk mendirikan pemukiman permanen untuk manusia di Mars, dalam menanggapi GAIAE.  

Untuk meyakinkan Komite Fatwa GAIAE, Mars One mencatat akan ada beberapa misi kargo akan tiba jauh sebelum manusia pertama melakukannya. 

Seperti kendaraan robot tak berawak yang akan menyiapkan pemukiman manusia pertama di permukaan Mars dan menyiapkan atmosfer yang bisa bernafas untuk para astronot di antara tugas-tugas lainnya.  

Menurut Mars One, tidak ada manusia yang akan menginjakkan kaki di Planet Mars sampai struktur yang aman dibangun untuk mereka tinggali.  Ratusan Muslim dilaporkan akan menjadi bagian dari 200 ribu misi manusia pertama Mars One untuk pergi ke Planet Merah.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement