REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI, JABAR -- Sebanyak tujuh unit rumah di Kampung Ciutara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak akibat tembok penahan tanah (TPT) saluran irigasi yang mengalir di atas permukiman warga jebol, Selasa (7/1).
"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini dan rumah warga yang terdampak limpahan air dan lumpur dari saluran irigasi hanya mengalami rusak ringan saja," kata Keala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa.
Informasi yang dihimpun, jebolnya TPT saluran irigasi di RT 0101, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug tersebut berawal hujan yang mengguyur daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir ini menyebabkan, air untuk mengaliri sawah meluap dan menjebol TPT.
Akibat jebolnya TPT saluran irigasi sepanjang delapan meter, tinggi 2,5 meter dan lebar dua meter air yang bercampur dengan lumpur pekat melimpah ke permukiman warga yang ada di bawahnya. Mayoritas rumah warga yang terdampak mengalami rusak ringan pada bagian atap dan dindingnya.
Dampak lainnya akibat jebolnya saluran irigasi ini air tidak bisa dialirkan ke lahan pertanian dan sawah warga hingga Kecamatan Parungkuda. Akibatnya, irigasi ini untuk sementara tidak bisa digunakan.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerja Umum dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi untuk segera memperbaiki saluran irigasi ini, karena khawatir air yang mengalir masuk ke permukiman warga," tambahnya.
Daeng mengatakan taksiran kerugian akibat jebolnya TPT saluran irigasi di Kampun Ciutara ini mencapai Rp 30 juta dan untuk kerugian warga yang rumahnya terdampak masih dalam perhitungan.