REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI tetap melaksanakan pengusiran terhadap kapal-kapal China yang memasuki wilayah perairan ZEE Indonesia dengan cara persuasif. Hal tersebut ia sampaikan pada Selasa usai meninjau kesiapan Kapal Republik Indonesia yang akan beroperasi mulai Rabu di Faslabuh Lanal Ranai, Selat Lampa, Natuna.
"Kami akan tetap melakukan pengusiran secara persuasif," kata Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono.
Yudo mengatakan, upaya pengusiran akan dilakukan tanpa batas waktu. TNI, menurut dia, tetap hadir di laut untuk menghalau dan mengusir kapal asing dengan cara persuasif.
Saat dilakukan pemantauan, pihaknya masih menemukan ada 30 kapal ikan Cina bersama empat kapal coast guard dan satu kapal pengawas ikan. Seluruh kapal asing itu masih berada di posisi yang sama seperti hari sebelumnya.
"Kapal ikan melakukan penangkapan ikan secara ilegal. Kapal coast guard melaksanakan pengamanan di sebelah selatannya," kata dia.
Rencananya, Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Natuna Kepri, Rabu (8/1). Di Natuna, Presiden akan melakukan gelar pasukan.
"Kami siapkan sesuai prosedur Pam VVIP, di Bandara Ranai maupun Selat Lampa," tuturnya.