Selasa 07 Jan 2020 19:49 WIB

Wapres Representasikan Umat Islam, Ini Pesan Peneliti LIPI

Peneliti LIPI menyarankan Wapres memaksimalkan pemberdayaan umat Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Peneliti LIPI menyarankan Wapres memaksimalkan pemberdayaan umat Islam.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Peneliti LIPI menyarankan Wapres memaksimalkan pemberdayaan umat Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),  Fachry Ali, menyebut Wakil Presiden yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, seharusnya mengusahakan pemulangan Habib Rizieq Shihab. 

Hal ini disampaikan saat menjadi pembicara dalam agenda Foccus Group Discussion (FGD) sebagai rangkaian Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (7/1). 

Baca Juga

Fachry melanjutkan, terpilihnya Ma'ruf Amin sebagai Wapres menunjukkan bahwa perkembangan politik Islam sedang berada di atas. 

Dia juga menyampaikan, jika NU tidak memberi dukungan, Jokowi tidak bisa menang. Sebab menurutnya, persentase suara Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 itu hampir sama.

"Jadi kita sebagai suatu kekuatan politik itu sudah sangat dihitung. Tidak mungkin Ma'ruf Amin dipilih jadi Wapres kalau tidak dilihat Islamnya," paparnya.

Fachry menambahkan, hal itu menjadi indikator bahwa umat Islam punya suara dalam konteks politik. Namun dia menggarisbawahi, kondisi demikian tidak terlepas dari aksi 212 yang berlangsung pada Desember 2016 lalu.

"Ini kaitannya dengan (aksi) 212. Artinya, bahwa harusnya Pak Ma'ruf Amin mengusahakan kembalinya Habib Rizieq ke Indonesia, karena tanpa itu (aksi 212) mungkin Pak Amin enggak dilihat. Kalau itu terjadi (Rizieq dipulangkan), maka akan menarik (kondisi politik nasional)," ucapnya.

Seusai diskusi, Fachry menambahkan bahwa keberadaan Ma'ruf Amin merupakan simbol yang mewakili umat Islam. Tanpa Ma'ruf Amin menurut dia, Jokowi susah menang pada Pilpres 2019.

 

"Jadi (keberadaan Ma'ruf Amin) sangat membantu dan ukurannya satu yakni perolehan suara presiden 2014 dengan 2019 itu hampir sama," ucapnya.

Fachry pun berpandangan, posisi Ma'ruf Amin selain sebagai Wapres sebetulnya juga merupakan wakil politik dari umat Islam. "Jadi wapres sekarang harus bisa lebih aktif karena sebagai wakil politik umat Islam di dalam negara. Harus punya inisiatif," tutur dia.

Menurut Fachry, Ma'ruf Amin punya pemahaman soal ekonomi sehingga aspek inilah yang perlu dimainkan. Misalnya ekonomi umat. "Pak Amin itu mengerti ekonomi sehingga harus juga memainkan tentang ekonomi umat," paparnya.

(Umar Mukhtar)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement